Kapuspen TNI: Rencana Penguatan Tiga Matra Masih dalam Tahap Perencanaan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 11:51
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/bar. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/bar. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta — Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyampaikan bahwa rencana penguatan postur pertahanan TNI di tiga matra masih berada dalam tahap perencanaan.

Pernyataan itu disampaikan Freddy menanggapi pembahasan terkait konsep pertahanan Optimum Essential Force (OEF) yang sebelumnya dibahas oleh jajaran Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

“Terkait rencana pembentukan 750 batalyon tempur, lima Koarmada, serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional,” kata Freddy saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 3 November 2025.

Menurut dia, upaya peningkatan pertahanan dilakukan untuk memperkuat kemampuan TNI dalam menangkal potensi ancaman asing sekaligus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kapuspen TNI menjelaskan bahwa langkah tersebut telah sejalan dengan rencana pembangunan postur pertahanan TNI periode 2025–2029.

Baca Juga: Kapuspen TNI: Tidak Ada Anggota TNI yang Ditangkap Polri

“Peningkatan jumlah dan kemampuan satuan akan memperkuat daya tangkal serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan TNI di seluruh wilayah yurisdiksi NKRI,” ujarnya.

Freddy tidak merinci lebih jauh mengenai progres pembangunan kekuatan militer tersebut, namun menegaskan bahwa setiap penguatan di tiga matra berada di bawah koordinasi Markas Besar TNI.

Sebelumnya, Kemenko Polhukam menggelar rapat di Jakarta pada Rabu, 29 Oktober 2025, untuk membahas rencana peningkatan kekuatan TNI yang mencakup matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Dalam siaran pers resmi Kemenko Polhukam pada Jumat, 31 Oktober 2025, dijelaskan bahwa konsep peningkatan kekuatan TNI tersebut merupakan bagian dari OEF yang menjadi amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Baca Juga: Viral! Patwal Polisi Militer Potong Jalur hingga Sebabkan Kecelakaan, Kapuspen Buka Suara

“Melalui rakor ini, Kemenko Polhukam memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025–2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang diamanatkan dalam RPJMN,” ujar Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polhukam Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo dalam keterangan tertulisnya.

Dalam rapat tersebut, Kresno menjelaskan bahwa penguatan TNI AD akan difokuskan pada pertahanan darat di wilayah perbatasan, seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, serta menargetkan pembentukan 750 batalyon hingga tahun 2029.

Sementara itu, TNI AL berencana untuk membentuk lima Komando Armada (Koarmada) dan lima belas Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta memperkuat modernisasi sarana dan prasarana kapal berbasis teknologi informasi.

Adapun TNI AU menargetkan pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga 2029 serta pengembangan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas guna memperkuat sistem pertahanan udara nasional.

(Sumber: Antara)

x|close