Profil The Ning King, Pendiri Alam Sutera Realty yang Meninggal Dunia

Ntvnews.id, Jakarta - Dunia bisnis Indonesia kembali berduka dengan wafatnya The Ning King, pendiri raksasa properti Alam Sutera, pada Minggu, 2 November 2025, di usia 93 tahun. Kabar duka ini diumumkan melalui media sosial resmi Alam Sutera dan dikonfirmasi oleh manajemen perusahaan.

"Segenap keluarga besar Alam Sutera Group menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Kiranya damai dan terang Kasih Kristus senantiasa menyertai dan memberi penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan," tulis akun Instagram resmi @alam_sutera_realty.

Profil The Ning King

The Ning King lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 20 April 1931. Menariknya, kata “The” dalam namanya bukan menunjukkan keturunan kerajaan atau gelar kehormatan, melainkan merupakan nama keluarga. Sejak muda, ia telah menunjukkan ketekunan dan visi bisnis yang luas.

Baca Juga: Pemilik Alam Sutera, The Ning King Meninggal Dunia pada Usia 94 Tahun

Karier bisnis The Ning King dimulai pada 1949 dengan mendirikan Agro Manunggal Group, sebuah perusahaan perdagangan tekstil. Seiring waktu, perusahaan ini berevolusi menjadi konglomerasi yang bergerak di berbagai sektor, termasuk tekstil, baja, unggas, properti, pertambangan, energi, perpipaan PVC, asuransi, dan perkebunan.

Catatan Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$450 juta atau setara Rp7,4 triliun, dan pada 2017 The Ning King pernah masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes. Saat ini, grup usaha miliknya mempekerjakan lebih dari 22 ribu orang di lebih dari 80 pabrik dan bisnis, dengan pendapatan tahunan lebih dari US$1,2 miliar.

Pionir Tekstil dan Properti

Salah satu perusahaan penting di bawah Agro Manunggal Group adalah PT Agro Pantes, produsen tekstil pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada 7 Januari 1991.

Selain itu, The Ning King juga mendirikan PT Alam Sutera Realty Tbk pada 1993, perusahaan pengembang properti terpadu yang kini menjadi salah satu raksasa properti Indonesia.

Baca Juga: Viral Pengantin Meninggal Dunia Usai Ijab Kabul di Kediri, Kisahnya Bikin Haru

Alam Sutera dikenal karena pengembangan kawasan hunian, kawasan komersial, kawasan industri, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, hingga perhotelan, mencerminkan visi The Ning King untuk menciptakan ekosistem properti yang lengkap.

The Ning King dikenal sebagai sosok visioner yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol hingga menjadi konglomerasi besar. Dedikasinya terhadap industri properti dan berbagai sektor lainnya meninggalkan jejak yang signifikan bagi dunia usaha di Indonesia.

Kehadirannya tidak hanya diukur dari kekayaan, tetapi juga dari kemampuan menciptakan lapangan kerja dan membangun bisnis yang berkelanjutan, menjadikan namanya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah industri Indonesia.