Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf, menegaskan kembali sikap partainya terhadap polemik proyek kereta cepat Whoosh. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers pembukaan Bimbingan Teknis Nasional (BimtekNas) PKS bertajuk “Inovasi Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan Masyarakat” di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 2 November 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Al Muzzammil menegaskan bahwa PKS sejak awal sudah memiliki sikap yang jelas terhadap proyek Whoosh.
"Sikap kita tentang Whoosh, PKS sudah punya sikap yang jelas. Dan itu terekam di DPR RI,” ujarnya di hadapan awak media.
Ia menegaskan, penolakan PKS terhadap proyek tersebut telah disampaikan sejak awal pembahasan di parlemen.
"Sikap kami tentang penolakan kami pada waktu itu. Jadi, kalau sekarang dinamika publik melihat itu ada catatan, ada masalah, ya aparat penegak hukum, kan kita ada KPK, ada yang lain-lain, bisa berjalan,” lanjutnya.
Baca Juga: PKS Dijadwalkan Sambangi Kemenhan Usai Kunjungan NasDem
Muzzammil juga menyinggung bahwa keputusan PKS sering kali berjalan sendiri dalam beberapa isu nasional, termasuk proyek IKN.
"Apakah nanti akan goal menjadi usulan pansus dan lain-lain, dinamika nanti kita di DPR. Karena waktu itu juga kita cuma sendiri. Seperti IKN kita juga cuma sendiri,” katanya.
Ia menambahkan, dalam kenyataan politik di DPR, perjuangan suatu usulan tidak selalu mudah ketika hanya satu fraksi yang menolak.
"Anda tahu kan realita di DPR kalau kita sendiri, belum tentu itu goal dari kita. Tetapi saya kira, apa yang menjadi perdebatan publik ini perlu didalami. Silahkan dikaji oleh aparat penegak hukum,” ujarnya.
Menurut Al Muzzammil, jika terdapat dugaan penyimpangan dalam proyek besar negara, penegakan hukum harus berjalan sesuai prinsip keadilan.
"Kalau ada kasus, kan kita negara hukum. Equality before the law. Apalagi ini bukan uang yang kecil,” tegasnya.
Baca Juga: PKS Beri Apresiasi Prabowo atas Dukungan untuk Palestina di PBB
Ia berharap, semua proyek strategis nasional ke depan harus direncanakan dengan matang agar tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
"Silahkan saja kita hormati. Mudah-mudahan kita berharap semua perencanaan ke depan, hikmahnya apa? Hikmah IKN, hikmah Whoosh. Semua perencanaan pembangunan ke depan yang menyangkut uang yang besar milik rakyat harus direncanakan dengan baik,” tuturnya.
Al Muzzammil menegaskan, dana publik yang besar seharusnya dimanfaatkan untuk hal yang langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat.
"Itu catatan terbesar kita. Sehingga tidak ada program tertentu yang kita sesalkan kemudian padahal kita sudah mengeluarkan dana yang luar biasa. Itu kan dana bisa untuk kesejahteraan masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa sikap PKS yang kembali menyoroti proyek Whoosh dan IKN merupakan bentuk tanggung jawab moral dan politik partai kepada publik.
"Itu catatan kami, kenapa kami mengangkat kembali tadi Whoosh dan IKN sebagai penyadaran publik bahwa PKS pernah bersuara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Al Muzzammil menegaskan bahwa sikap kritis PKS tidak semata untuk mencari popularitas, melainkan untuk menjaga tanggung jawab politik yang konstruktif.
"Maka kita mengatakan kritis konstruktif-solutif. Tidak sekedar bagaimana kritik itu menuai tepuk tangan publik, tapi kita harus bertanggung jawabkan secara argumennya. Itulah yang kita ingatkan seluruh kader PKS mengambil sikap itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, keberadaan kereta cepat Jakarta-Bandung menuai sorotan publik karena utang besar yang ditimbulkan akibat proyek pembangunannya. Diketahui total utang proyek tersebut mencapai sekitar 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 120,38 triliun (kurs Rp 16.500 per dollar AS).
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf (NTVnews.id)