Infografik: Kreativitas Indonesia Menembus Dunia

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah menargetkan nilai ekspor produk ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia mencapai 26 miliar dolar AS pada 2025, naik dari capaian 25,4 miliar dolar AS pada 2024.

Target tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan industri kreatif paling berkembang di dunia, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Ekonomi Kreatif, ekspor produk ekraf semester I-2025 telah mencapai 13 miliar dolar AS. Produk unggulan yang paling berkontribusi adalah fesyen senilai 7,1 miliar dolar AS, kriya atau kerajinan tangan sebesar 5 miliar dolar AS, dan kuliner dengan nilai ekspor 767,2 juta dolar AS. Negara tujuan utama ekspor meliputi Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Hong Kong, dan India.

Hingga Oktober 2025, tercatat 57.407 pelaku usaha ekonomi kreatif di seluruh Indonesia, dengan 50,1 persen berada di wilayah Jawa dan 49,9 persen di luar Jawa. Peningkatan ekspor ekraf turut menarik investasi senilai Rp90,12 triliun serta menyerap 26,47 juta tenaga kerja pada semester I-2025. Selain itu, sektor ini juga berperan penting dalam memperkuat identitas bangsa di pasar global.

Menteri Ekonomi dan Kreatif Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. “Ekonomi kreatif adalah mesin baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ide, kreasi, inovasi, dan kolaborasi. Kreativitas harus menjadi kekuatan utama kita untuk menghadapi tantangan global saat ini,” ujarnya.

Berikut Infografiknya:

Ekspor produk ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia ditargetkan meningkat pada 2025 mencapai 26 miliar dolar AS. Peningkatan ini dapat memajukan citra Indonesia di tingkat global dan membuka lapangan kerja. (Antara)