Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, optimistis sektor ekonomi kreatif dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru meski menghadapi kondisi geopolitik dan persaingan global.
“Tentu kita melihat bahwa perkembangan ekonomi kreatif tidak hanya di Indonesia, di dunia itu juga menunjukkan angka yang signifikan terutama sumbangannya juga terhadap perekonomian dunia, lapangan kerja, dan juga ekspor dan impor antarnegara dari sektor ekonomi kreatif," kata Riefky dalam acara Friends of Creative Economy di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.
Riefky menambahkan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Kemenekraf ingin Indonesia ikut berkontribusi melalui produk-produk lokal yang mampu bersaing dan berkembang di tengah tantangan global, termasuk perang tarif yang tengah berlangsung.
Adanya forum Friends of Creative Economy 2025, sebagai rangkaian menuju World Conference on Creative Economy 2026, menjadi ajang bagi Indonesia untuk menampilkan potensi ekonomi kreatif lokal dengan modal utama dari akar budaya, khususnya pada tiga sektor prioritas: fashion, kriya, dan kuliner.
Baca Juga: Menekraf Siap Kolaborasi dengan Nusantara TV Dukung Industri Ekonomi Kreatif Indonesia
“Cukup kreatif orang-orang Indonesia karena kita tahu juga akar budaya Indonesia yang kuat juga menjadi modal utama. Tentu saat ini kita tantangannya adalah bagaimana kita juga bisa segera masuk atau semakin banyak masuk ke pasar global. Ini bagian dari kegiatan ini hari ini," ujar Riefky.
Di dalam negeri, pada 2025 sektor ekonomi kreatif telah berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB sebesar 5,69 persen. Nilai ekspor sektor ini mencapai 12,89 miliar dolar AS pada semester pertama, atau 49 persen dari target 26,4 miliar dolar AS, dan menyerap 26,4 juta tenaga kerja di industri kreatif.
Baca Juga: Sektor Ekonomi Kreatif Catatkan Kontribusi Signifikan dalam Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Sementara itu, realisasi investasi di sektor ekonomi kreatif pada semester pertama 2025 telah mencapai 66 persen atau Rp90,12 triliun dari target tahunan Rp136 triliun.
“Jadi kalau kita lihat memang pertumbuhannya trennya sangat positif dan kami juga bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia ini juga atas arahan Bapak Presiden adalah hasil kolaborasi juga," ujar Riefky.
Ia berharap forum yang dihadiri delegasi internasional ini bisa membuka kesempatan bagi produk lokal untuk lebih dikenal dan meningkatkan daya saing para pelaku ekonomi kreatif Indonesia.
(Sumber: Antara)