Purbaya Yakinkan Fund Manager Soal Keberlanjutan Fiskal Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 17:36
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai pertemuan dengan 12 fund manager di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/10/2025) Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai pertemuan dengan 12 fund manager di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/10/2025) (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meyakinkan 12 fund manager internasional bahwa arah kebijakan fiskal Indonesia tetap terjaga dan berkelanjutan, meski perekonomian global diliputi ketidakpastian, dalam pertemuan di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Purbaya menjelaskan bahwa para fund manager ingin mengetahui sejauh mana kebijakan fiskal Indonesia berkesinambungan serta langkah konkret yang akan diambil pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

“Fund manager ingin tahu kebijakan saya apa sih, apakah fiskalnya berkesinambungan apa enggak, langkah Menteri Keuangannya ngaco apa enggak. Saya bisa yakinkan mereka bahwa meski saya kelihatan kayak ‘koboi’, tapi semuanya saya hitung dengan baik sehingga fiskal tetap terjaga,” kata Purbaya sambil berkelakar.

Baca Juga: Cerita Purbaya Hampir Dihukum Push Up Prabowo Gegara Telat: Malu Gw

Ia menegaskan, strategi pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi akan digerakkan melalui tiga mesin utama, yakni optimalisasi kebijakan fiskal, dukungan kebijakan moneter, serta perbaikan iklim investasi.

“Saya bilang kan pertama; mesin fiskal dioptimalkan. Kedua; moneter in the way, private sector saya hidupkan lagi. Yang ketiga; nanti kita perbaiki iklim investasi. Tim Debottlenecking akan dibentuk oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kita ikut jalan nanti,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, para fund manager juga menanyakan kemungkinan penurunan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Namun, Bendahara Negara itu menegaskan bahwa kebijakan tersebut belum akan diputuskan dalam waktu dekat.

“Sekarang kita belum dalam posisi untuk hitung itu (PPN) karena saya belum tahu sebetulnya kondisi perpajakan sama custom (bea cukai) kita seperti apa setelah kita coba perbaiki,” ujar Purbaya.

Baca Juga: Prabowo Sebut Bakal Tambah Dana Rp13 Triliun ke LPDP dari Hasil Pengembalian Uang Korupsi

Ia menambahkan, kebijakan penyesuaian PPN baru akan dipertimbangkan setelah pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerimaan negara pada kuartal pertama tahun depan.

Pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga investasi, antara lain:

  • Fidelity Management Research: Christopher Bartoli

  • Capital Research Global: Chau Nguyen

  • CLSA Indonesia: Daniel Oene, Novita Tjia, dan Sarina Lesmina

  • PT Schroders Investment Management Indonesia: Aditya Sutandhi

  • Ashmore Asset Management: Kemal Razindyaswara

  • Eastspring Investments: Linda Lauwira

  • Batavia Prosperindo Aset Manajemen: Sonny John

  • Allianz Global Investors Aset Manajemen: Octavius Prakarsa

  • BRI Manajemen Investasi: Herman Tjahjadi

  • BNI Asset Management: Marlina T. Maharani

Baca Juga: Menko Polkam: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Negara Tetap Kondusif dan Stabil

(Sumber: Antara)

x|close