Kemenhan Rumuskan Empat Fokus Utama Perkuat Pertahanan Nasional di Era Prabowo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 17:30
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin 9 September 2025. ANTARA/Fath Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin 9 September 2025. ANTARA/Fath (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menetapkan empat fokus utama dalam upaya memperkuat pertahanan nasional selama satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Sekretariat Jenderal Kemenhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025, menjelaskan bahwa empat fokus tersebut disusun berdasarkan visi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat, mandiri, dan bermartabat melalui kebijakan pertahanan nasional.

"Fokus pertama, memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, diwujudkan melalui pembentukan (BTP) 100 Batalyon Teritorial Pembangunan dan penguatan komponen cadangan," kata Frega dalam siaran pers tersebut.

Ia menegaskan, pembentukan BTP dan Komponen Cadangan (Komcad) menjadi langkah penting karena keduanya berperan sebagai penggerak utama dalam memperkuat pertahanan nasional sekaligus mendukung ketahanan pangan di daerah.

Baca Juga: Kemenhan RI Jajaki Kerja Sama Pertahanan dengan Militer Amerika Serikat

Frega melanjutkan, fokus kedua Kemenhan adalah meningkatkan kekuatan militer melalui penguatan modernisasi pertahanan.

Langkah ini tercermin dari hadirnya sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis, seperti kapal fregat terbesar di Asia Tenggara KRI Brawijaya-320, helikopter H225M, dan kendaraan listrik taktis MV3-EV Pandu.

Adapun fokus ketiga diarahkan pada pengembangan industri pertahanan dalam negeri, salah satunya dengan penyelenggaraan Indo Defence Expo & Forum 2025 sebagai ajang pameran dan kolaborasi industri strategis nasional.

"Fokus keempat, memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan, di antaranya yaitu kehadiran delegasi Indonesia pada parade Hari Republik India dan Bastille Day 2025 di Prancis," jelas Frega.

Baca Juga: Komisi I Setuju Anggaran Rp 187,1 Triliun buat Kemenhan

Menurutnya, kerja sama pertahanan lintas negara ini memperkuat diplomasi Indonesia di kancah global, sekaligus menunjukkan eksistensi TNI di panggung internasional. Bentuk kerja sama yang dilakukan mencakup pertukaran dan pengembangan teknologi alutsista, kolaborasi dalam pembuatan sistem pertahanan baru, hingga kegiatan kemanusiaan seperti bakti kesehatan dan sosial antarnegara sahabat, contohnya di Papua Nugini.

"Di tingkat global, Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan aktif dalam perdamaian dunia melalui partisipasi di KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir," jelas Frega.

Frega meyakini, dengan empat langkah strategis tersebut, pemerintah dapat mewujudkan kemandirian pertahanan yang kokoh guna menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa Indonesia.

(Sumber: Antara)

x|close