Purbaya: Pemulihan Ekonomi Kuartal IV Jadi Kunci Percepatan Investasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 17:11
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menkeu Purabay Yudhi Sadewa Menkeu Purabay Yudhi Sadewa (Dok NTV: Muslimin)

Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai bahwa perlambatan investasi pada triwulan III 2025 mencerminkan dampak dari melemahnya kinerja ekonomi nasional pada paruh pertama tahun ini.

Meski demikian, ia tetap optimistis pemulihan ekonomi pada kuartal IV yang ditopang oleh berbagai program stimulus pemerintah akan menjadi faktor kunci dalam mempercepat realisasi investasi dan mengejar target tahunan.

"Karena ekonominya melambat, pasti investasinya melambat. Kan waktu semester I, dari bulan pertama sampai bulan Agustus awal September kali ya, ini kan mulai dibalik pelan-pelan," kata Purbaya di kantornya di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, realisasi investasi pada kuartal III 2025 mencapai Rp491,4 triliun, atau meningkat 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, angka tersebut mencerminkan perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal III 2024 yang mencapai 15,24 persen.

Baca Juga: Investasi Triwulan III 2025 Tembus Rp491,4 Triliun, Serap 696 Ribu Pekerja

Menurut Purbaya, tren perlambatan hingga September tidak bisa dijadikan dasar tunggal untuk memprediksi capaian investasi hingga akhir tahun. Ia yakin realisasi investasi akan meningkat signifikan pada kuartal IV, seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi dalam negeri.

"Nanti kalau sudah mulai aktif lagi ekonominya, mulai hidup lagi, harusnya investasinya akan tumbuh lebih cepat. Jadi past performance tidak bisa dipakai untuk menghitung future performance," ujarnya.

Baca Juga: Purbaya: Kalau Lihat Pertumbuhan, Triwulan II Uangnya Kenceng

Secara kumulatif, realisasi investasi periode Januari–September 2025 telah mencapai Rp1.434,3 triliun atau sekitar 75,3 persen dari target tahunan. Dari total tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp789,7 triliun atau 55,1 persen, sementara penanaman modal asing (PMA) menyumbang Rp644,6 triliun atau 44,9 persen. Realisasi investasi tersebut juga berhasil menyerap sekitar 1,95 juta tenaga kerja.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menambahkan, tren pertumbuhan investasi tetap mencerminkan proses pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan, sektor industri logam dasar, barang logam, dan telekomunikasi masih menjadi pendorong utama arus investasi, diikuti sektor pertambangan serta transportasi dan pergudangan.

(Sumber: Antara) 

x|close