Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mendapat ucapan ulang tahun lebih awal dari Chairman sekaligus Editor-in-Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr. atau Steve Forbes, dalam sesi dialog puncak Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025 malam. Ucapan tersebut disampaikan Forbes saat membuka sesi dialog bersama Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Steve Forbes lebih dulu menyinggung capaian satu tahun pemerintahan Prabowo yang akan genap pada 20 Oktober 2025, sebelum kemudian menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Kepala Negara.
"Dan pada hari Jumat ini, kita akan merayakan ulang tahun Anda. Dan karena saya lebih tua dari Anda, saya boleh menyebutkannya Anda terlihat muda bagi saya," ujar Steve Forbes sambil tersenyum.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Tahun ini, ia genap berusia 74 tahun. Dalam sesi dialog tersebut, Steve Forbes juga menyinggung latar belakang pendidikan Presiden Prabowo yang sempat menempuh studi di berbagai negara, termasuk Inggris, Swiss, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Kementerian ESDM Dinilai Paling Pro Rakyat
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menjelaskan bahwa dirinya bersekolah di luar negeri karena mengikuti sang ayah, Prof. Soemitro Djojohadikusumo, yang saat itu tengah menjalani masa pengasingan politik.
"Saya rasa, saya hanya mengikuti ayah saya dan tentu saja keluarga saya saat itu. Intinya, ayah saya sedang diasingkan. Beliau adalah penentang Presiden Soekarno," kata Prabowo.
"Jadi, ketika Presiden Soekarno berkuasa, ayah saya meninggalkan negara ini karena alasan politik, dan kami sekeluarga ikut bersamanya. Ke mana pun beliau pergi, kami pun ikut," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Perintahkan Erick Thohir Bikin Akademi Atlet Nasional Buat Raih Medali di Olimpiade
Presiden melanjutkan, selama masa pengasingan tersebut, keluarganya berpindah negara hampir setiap dua tahun. Inggris menjadi negara terakhir yang mereka tinggali sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
"Pada tahun 1968, saya kembali ke Indonesia. Saat itu, terjadi perubahan politik Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto. Ayah saya kemudian dipanggil kembali oleh Presiden Soeharto untuk bertugas di pemerintahan," ujar Presiden Prabowo.