Ntvnews.id, California - Pemerintah Wilayah Los Angeles, California, pada Selasa 14 Oktober 2025 secara resmi menetapkan status keadaan darurat setelah serangkaian operasi penggerebekan yang dilakukan oleh Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) dinilai mengacaukan perekonomian daerah serta menimbulkan ketakutan di kalangan komunitas imigran.
Keputusan penetapan darurat tersebut diambil melalui pemungutan suara oleh Dewan Pengawas Wilayah Los Angeles, dengan hasil empat suara mendukung dan satu menolak. Dengan status ini, otoritas setempat memiliki kewenangan untuk mengerahkan lebih banyak sumber daya dalam membantu warga yang terdampak secara ekonomi akibat aktivitas ICE, sebagaimana dilaporkan oleh ABC News.
Pejabat daerah menyebutkan bahwa Los Angeles merupakan rumah bagi lebih dari tiga juta imigran, dan operasi federal itu telah menyebabkan gangguan sosial maupun ekonomi di berbagai sektor. Aktivitas tersebut disebut menimbulkan “ketakutan luas”, menurunkan tingkat kehadiran di tempat kerja, serta memengaruhi layanan publik seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.
Baca Juga: Ditjen Imigrasi Tindak 196 WNA yang Langgar Aturan Keimigrasian
“Apa yang terjadi di komunitas kami adalah keadaan darurat — dan Wilayah Los Angeles memperlakukannya seperti itu,” kata Pengawas Wilayah Lindsey Horvath dalam pernyataan tertulisnya.
“Penetapan Keadaan Darurat Lokal memastikan seluruh kekuatan pemerintah wilayah dikerahkan untuk mendukung komunitas imigran yang menjadi sasaran tindakan federal,” lanjut pernyataan tersebut.
Sejak Juni, gelombang protes terhadap operasi ICE terus berlangsung di sejumlah kawasan di Los Angeles. Para demonstran menuntut agar imigran tidak berdokumen yang ditahan segera dibebaskan. Namun, beberapa aksi unjuk rasa berujung bentrokan antara massa dan aparat keamanan.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan Garda Nasional guna membantu menstabilkan kondisi di wilayah tersebut. Trump juga menuding pejabat dari Partai Demokrat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas meningkatnya kerusuhan di Los Angeles.
(Sumber: Antara)