Infografik: Pemerintah berupaya menetralkan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 di Serang, Banten, sejak September 2025 agar area tersebut tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah terus melakukan langkah penanganan terhadap cemaran zat radioaktif Cesium-137 di kawasan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, sejak September 2025. Upaya ini dilakukan untuk memastikan area tersebut tidak membahayakan kesehatan masyarakat maupun lingkungan sekitar.
Kasus ini bermula ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat pada 19 Agustus 2025 melaporkan adanya kontaminasi Cesium-137 pada udang ekspor asal Indonesia. Dua hari kemudian, FDA kembali menemukan kasus serupa pada produk Indonesia lainnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kemudian menetapkan peristiwa tersebut sebagai kejadian khusus pada 30 September 2025, dengan dugaan cemaran berasal dari luar negeri yang masuk tanpa terkontrol.
Pemerintah menelusuri sumber kontaminasi dan menemukan 32 titik radiasi yang kemudian dinetralkan. KLHK juga memeriksa warga yang diduga terpapar, dengan sembilan orang telah mendapat perawatan intensif. Selain itu, dilakukan dekontaminasi area hingga radius 3 kilometer, serta pengamanan agar radiasi tidak menyebar ke wilayah lain.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa penanganan cemaran Cesium-137 dilakukan dengan pendekatan ilmiah berbasis bukti serta pemantauan berkelanjutan.
“Langkah segera penanganan Cesium-137 dilakukan melalui pemantauan paparan berbasis ilmiah, selain itu dekontaminasi terus dilakukan di area yang terdeteksi paparan,” ujarnya.
Berikut Infografiknya:
Infografik: Pemerintah berupaya menetralkan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 di Serang, Banten, sejak September 2025 agar area tersebut tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan. (Antara)
Baca Juga: KLH: Satgas Dekontaminasi Empat Kegiatan Usaha Terpapar Cs-137 di Cikande
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
