BNPB Ungkap Mayoritas Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Ditemukan di Lantai Satu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Okt 2025, 13:50
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Foto udara tim gabungan melintas di bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025). Foto udara tim gabungan melintas di bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo telah mencapai 36 orang. Mayoritas korban ditemukan berada di lantai satu bangunan yang runtuh tersebut.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menjelaskan bahwa sebagian besar jenazah ditemukan di bagian bawah gedung, tepatnya di lantai pertama.

“Setahu saya, tadi baru saja saya diskusi beliau menyampaikan ternyata kebanyakan korban itu ditemukan di lantai 1. Untuk sektornya A1, A2 itu teknis Basarnas. Yang jelas paling banyak ditemukan dari lantai 1,” ujar Budi dalam konferensi pers pada Minggu, 5 Oktober 2025. 

BNPB juga mengakui adanya kendala dalam proses evakuasi korban. Budi menyebut salah satu tantangan utama adalah adanya bagian beton bangunan yang menempel pada struktur gedung di sebelahnya. Kondisi ini membuat tim penyelamat harus bekerja ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan tambahan.

Baca Juga: Istana Sebut Prabowo Akan Umumkan dan Lantik Komite Reformasi Polri Pekan Depan

Baca Juga: KDM Minta ASN dan Warga Jabar Donasi Rp1.000 Per Hari Untuk Ini

“Cuma ada satu kendala, beton ada yang menempel di sebelah kiri, Pak Muji dari ITS akan datang sehingga pemotongan beton tak menyebabkan gedung itu akan rusak atau runtuh,” jelasnya.

Tim Basarnas terus melanjutkan pencarian terhadap 27 orang yang diduga masih tertimbun reruntuhan. Budi menyampaikan optimisme bahwa proses evakuasi dapat segera rampung dalam waktu dekat.

“Kalau dilihat dari lapangan, kegiatan ini tak akan lama lagi. Harapan saya paling lama besok itu sudah rata,” ucapnya.

BNPB juga membuka peluang untuk menambah dukungan apabila dibutuhkan oleh tim di lapangan. 

“Untuk itu saya akan mendengarkan masukan dari rekan-rekan apa yang kira-kira yang bisa BNPB support lagi sehingga pelaksanaan ini akan lebih cepat lagi sehingga tak perlu menunggu besok sore atau malam,” sambung Budi.

x|close