Sumenep Diguncang 166 Gempa Susulan, BMKG Pastikan Akibat Sesar Aktif

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Okt 2025, 10:27
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Dokumen salah satu rumah rusak akibat gempa di Sumenep, Jawa Timur. ANTARA/ HO-BPBD Sumenep Dokumen salah satu rumah rusak akibat gempa di Sumenep, Jawa Timur. ANTARA/ HO-BPBD Sumenep (Antara)

Ntvnews.id, Sumenep - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa hingga Kamis 2 Oktober pukul 11.49 WIB, sudah terjadi sebanyak 166 gempa susulan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan kekuatan magnitudo antara 4,4 hingga 1,1.

“Data ini tercatat sejak mulai gempa pertama kali terjadi pada 30 September hingga 2 Oktober hari ini, sekitar pukul 11.49 WIB,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Sumenep, Jawa Timur, Kamis, 2 Oktober 2025. 

Ia memaparkan bahwa dari total 166 gempa susulan tersebut, 77 di antaranya terjadi pada malam hari, sementara sisanya berlangsung di pagi dan siang hari.

Menurut Daryono, rangkaian gempa di Sumenep tergolong sebagai gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut.

“Sumbernya berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore zona Kendeng atau Madura Strait Back Arc Thrust dengan mekanisme pergerakan naik,” katanya.

Baca Juga: BMKG: 166 Gempa Susulan Guncang Sumenep, Warga Diminta Tetap Siaga

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada namun tidak panik dalam menghadapi kondisi tersebut.
“Hindari tinggal di bangunan yang sudah retak atau berpotensi roboh,” katanya.

Daryono menambahkan, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep bersama unsur TNI dan Polri telah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat serta menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi korban.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, hingga hari ini proses pendataan dan pemantauan lapangan masih berlangsung sementara dan BMKG terus memantau perkembangan gempa susulan. Ini yang masih memungkinkan terjadi,” katanya.

Sebelumnya, gempa tektonik dengan magnitudo 6,5 mengguncang Kabupaten Sumenep pada Selasa 30 September malam sekitar pukul 23.49 WIB. Titik pusat gempa berada di laut, pada koordinat 7.25 lintang selatan dan 114.22 bujur timur, dengan kedalaman 11 kilometer, berjarak sekitar 50 kilometer dari tenggara Sumenep.

Guncangan gempa tersebut tidak hanya terasa di Sumenep, tetapi juga dirasakan di tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.

 

(Sumber : Antara)

x|close