Pesan Menhan ke TNI di HUT ke-80: Jangan Sakiti Hati Rakyat!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2025, 19:56
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan pimpinan TNI. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan pimpinan TNI.

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan pesan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 pada 5 Oktober 2025. Menhan meminta prajurit TNI tak menyakiti hati rakyat.

Sjafrie, mulanya meminta bahwa HUT TNI kali ini, harus menjadi pengingat bagi para prajurit untuk menjunjung tinggi kehormatan di atas segala-galanya.

Seluruh prajurit TNI harus terus memperkokoh loyalitas kepada misi negara. Ia juga mengingatkan kepada para prajurit untuk tetap menjaga disiplin keprajuritan

Menurutnya, TNI dilahirkan oleh rakyat dan mengabdi kepada rakyat, serta akan kembali kepada rakyat. Atasi itu, segenap prajurit TNI agar senantiasa hadir dan ikut serta aktif mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya.

"Dan jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat," ujar Menhan Sjafrie dalam video yang diterima, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Menurut dia, seluruh prajurit harus selalu ingat kepada jati diri TNI. Kata Sjafrie, jati diri TNI adalah sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.

Sjafrie memandang, perjalanan 80 tahun TNI sebagai alat pertahanan negara tidak lepas dari nilai-nilai semangat perjuangan generasi 1945. Ia mengatakan, hal itu selalu menjadi motivasi pengabdian bagi para prajurit TNI.

Adapun saat ini, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terus berupaya untuk memperkuat pembangunan kekuatan pertahanan. Ini dilakukan untuk berbagai tantangan pertahanan nasional.

"Kemenhan terus menata kebijakan dan strategi pertahanan nasional untuk memperkuat daya tangkal bangsa dengan membangun komponen cadangan di seluruh wilayah Indonesia, guna memperkuat komponen utama TNI," tuturnya.

Bukan cuma itu, kata Sjafrie pihaknya juga terus memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional. Itu guna menopang kebutuhan TNI dalam menjalankan tugasnya.

"Penyelenggaraan pertahanan negara dilaksanakan secara semesta, dengan melibatkan seluruh elemen bangsa, dengan strategi pertahanan Indonesia yang bersifat defensif aktif. Tanpa memiliki ambisi ofensif terhadap negara lain, kecuali menjaga wilayah teritorial dan melindungi selamatan bangsa Indonesia," paparnya.

Selain itu, kebijakan pertahanan Indonesia juga diarahkan untuk meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap upaya disintegrasi bangsa. Di sisi lain, pihaknya juga terus memperluas kerja sama internasional melalui partisipasi aktif dalam operasi kemanusiaan dan misi perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami mohon doa kepada seluruh bangsa Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi pengabdian TNI kepada negara dan bangsa. Dirgahayu ke-80, Tentara Nasional Indonesia," tandasnya.

x|close