Ntvnews.id, Manila - Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos berencana memperketat aturan impor beras dengan memperpanjang masa penangguhan impor selama dua bulan yang kini masih berlaku, sekaligus menaikkan tarif impor beras dari luar negeri. Hal ini disampaikan Kementerian Pertanian Filipina.
Dilansir dari CNA, Jumat, 26 September 2025, Menteri Pertanian Filipina Francisco Tiu Laurel menjelaskan bahwa Marcos telah memberikan instruksi kepada kementerian untuk menyiapkan aturan resmi terkait perpanjangan penangguhan impor tersebut.
Baca Juga: Tim Penyelamat Filipina Temukan 3 Jenazah Nelayan Korban Topan Ragasa
"Durasi pembekuan impor dan kemungkinan kenaikan pajak atas beras impor akan ditentukan setelah kami memiliki data yang lebih akurat tentang pasokan dan harga gabah di tingkat petani," kata Tiu Laurel setelah melakukan pertemuan dengan Marcos.
Kebijakan penangguhan impor ini mulai berlaku pada 1 September dan dijadwalkan berakhir pada 2 November. Langkah tersebut awalnya diberlakukan untuk membantu para petani yang terdampak penurunan harga gabah akibat membanjirnya beras impor dengan harga lebih murah.