BGN Minta SPPG Perbaiki Pola Masak Usai Kasus Keracunan MBG di Bandung

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 15:38
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala BGN Dadan Hindayana (kiri) meninjau SPPG Cipongkor, Bandung, untuk menangani kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa anak-anak penerima manfaat di SPPG tersebut pada Selasa 23 September 2025. ANTARA/HO-BGN. Kepala BGN Dadan Hindayana (kiri) meninjau SPPG Cipongkor, Bandung, untuk menangani kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa anak-anak penerima manfaat di SPPG tersebut pada Selasa 23 September 2025. ANTARA/HO-BGN. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meninjau langsung posko penanganan kasus dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Ia meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) segera memperbaiki pola memasak agar kualitas makanan tetap terjaga.

Dadan menjelaskan, hasil keterangan awal menunjukkan adanya kesalahan teknis karena SPPG memasak terlalu dini, sehingga makanan tersimpan terlalu lama sebelum dibagikan.

“Keterangan awal kan menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Kita minta agar mereka mulai masak di atas pukul 01.30 agar jeda antara proses memasak dan pengiriman tidak lebih dari empat jam,” katanya, Rabu 24 September 2025.

Menurutnya, pola memasak dan distribusi menjadi faktor krusial dalam menjaga kualitas makanan. SPPG yang sudah berpengalaman dinilai telah menemukan ritme kerja, sementara SPPG baru sering kali khawatir tidak selesai tepat waktu sehingga memasak lebih awal dari seharusnya. Untuk mengatasi hal itu, ia menginstruksikan agar SPPG baru melayani jumlah sekolah secara bertahap, dimulai dari dua sekolah hingga terbiasa, lalu perlahan ditambah hingga mampu memenuhi kuota penuh.

Baca Juga: BGN Hentikan Sementara Program MBG di Bandung Barat Usai Ratusan Siswa Keracunan

Selain Cipongkor, kasus serupa sebelumnya terjadi di Banggai, Sulawesi Tengah, akibat pergantian pemasok bahan baku secara mendadak yang menurunkan kualitas layanan. Dadan menegaskan, pergantian pemasok sebaiknya dilakukan bertahap agar tidak menimbulkan masalah baru.

Saat ini, BGN bersama pihak terkait masih menganalisis kejadian di Cipongkor dan Banggai. Program MBG di Cipongkor untuk sementara dihentikan hingga proses memasak dinilai aman. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap seluruh SPPG baru agar insiden serupa tidak terulang.

Dadan menambahkan, aspek psikologis anak-anak penerima manfaat juga perlu diperhatikan. “Anak-anak yang mengalami gangguan pencernaan pasti mengalami trauma. Maka, penting bagi kita untuk memastikan mereka kembali percaya bahwa makanan MBG aman dikonsumsi,” ujarnya.

(Sumber : Antara)

Tags

x|close