Pertama di Eropa, Spanyol Embargo Senjata Total terhadap Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 05:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga Spanyol Demo Minta Pemerintah Berhenti Jual Senjata ke Israel Warga Spanyol Demo Minta Pemerintah Berhenti Jual Senjata ke Israel (ANTARA)

Ntvnews.id, Madrid - Dewan Menteri Spanyol pada Selasa resmi menyetujui embargo senjata "total" terhadap Israel, langkah yang semakin menekan pemerintahan Zionis di bawah Benjamin Netanyahu atas tragedi kemanusiaan di Gaza.

Dilansir dari Anadolu, Rabu, 24 September 2025, Menteri Ekonomi Carlos Cuerpo menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan "bukti lebih lanjut dari komitmen politik pemerintah dan kepemimpinan internasional Spanyol serta perdana menteri untuk menghormati hak asasi manusia," seperti dilaporkan El Pais.

Embargo ini, yang pertama kali diumumkan Perdana Menteri Pedro Sanchez, melampaui larangan parsial yang sebelumnya berlaku. Aturan tersebut mencakup penghentian ekspor senjata, larangan transit bahan bakar, serta pembatasan impor produk dan jasa dari wilayah pendudukan.

"Spanyol sebelumnya telah menerapkan larangan parsial, seperti Slovenia, Belgia, dan Belanda. Namun dengan langkah ini, kami menjadi negara pertama yang melarang ekspor senjata, transit bahan bakar, dan impor yang membuka jalan bagi Uni Eropa," ujar mitra koalisi sayap kiri dari partai Sumar dalam pernyataannya.

Baca Juga: Prabowo di Sidang Umum PBB: Kita Tidak Boleh Diam Ketika Rakyat Palestina Ditolak Keadilan dan Legitimasinya

Namun, kritik juga muncul. Pemimpin Podemos, Ione Belarra, menilai kebijakan tersebut terlambat diberlakukan. "Embargo senjata diberlakukan sebelum kejahatan perang dilakukan, bukan setelah 60.000 korban tak berdosa," ujarnya.

Sementara itu, oposisi konservatif Partai Rakyat (PP) masih menahan sikap terkait embargo ini. Juru bicara parlemen, Ester Munoz, mengatakan partainya akan menunggu untuk melihat isi dekrit kerajaan. Ia juga mengingatkan potensi dampaknya bagi "keamanan" Spanyol, karena "banyak komponen" yang dipakai pasukan keamanan Spanyol berasal dari Israel.

"Saya meminta agar masalah ini tidak dianggap remeh; ini adalah masalah yang kompleks," tambah Munoz.

Baca Juga: Mahmoud Abbas Pastikan Pemilu Palestina Digelar Usai Perang Gaza

Di sisi lain, pemerintah menegaskan kembali posisinya dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina. Juru bicara pemerintah sekaligus Menteri Pendidikan, Pliar Alegria, menyebut langkah ini konsisten dengan sikap yang sebelumnya telah disampaikan Sanchez di forum PBB.

"Spanyol telah melakukannya pada Mei, dan sekarang kita melihat banyak negara seperti Prancis, Portugal, Kanada, Inggris, dan Australia mengikutinya. Spanyol telah memainkan peran kunci sejak awal dalam mendukung koeksistensi melalui solusi dua negara," kata Alegria.

Sebagai catatan, Spanyol sudah meluncurkan paket sanksi sembilan poin terhadap Israel pada 9 September. Namun, persetujuan penuh untuk embargo senjata dan langkah tambahan baru diputuskan Selasa ini karena "alasan teknis dan hukum."

x|close