Mentan Tegaskan Pabrik Gula Tetap Beroperasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2025, 21:45
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan), Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (kanan) dalam jumpa pers seusai rapat koordinasi dengan Pemprov Lampung dan sejumlah asosiasi petani singkong dan tebu di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat, 19 September 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan), Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (kanan) dalam jumpa pers seusai rapat koordinasi dengan Pemprov Lampung dan sejumlah asosiasi petani singkong dan tebu di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat, 19 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh pabrik gula di Indonesia masih beroperasi normal, meluruskan isu penutupan akibat masuknya etanol impor. Ia menekankan persoalan utama adalah penumpukan stok gula, bukan terhentinya produksi.

"Jadi gini, ini saya lurusin. Tetes tebu itu adalah hasil sampingan dari pabrik gula. Pabrik gula ini jalan terus sekarang, kemarin yang menumpuk adalah gula," kata Mentan dalam jumpa pers seusai rapat koordinasi dengan Pemprov Lampung dan sejumlah asosiasi petani singkong dan tebu di Jakarta, Jumat, 19 September 2025.

Ia menjelaskan, penumpukan gula telah diatasi pemerintah melalui dukungan dana dari Danantara sebesar Rp1,5 triliun untuk membeli gula petani, sehingga pabrik tetap dapat melanjutkan aktivitas produksinya.

Baca Juga: Wamentan: Produksi Beras 2025 Surplus 3,5 Juta Ton, Tak Perlu Impor

"Gula ini sudah dibeli, ini saya sampaikan, atas persetujuan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) diberikan dana dari Danantara Rp1,5 triliun untuk membeli gulanya petani," ujar Mentan.

Meski begitu, Amran mengakui harga tetes tebu mengalami penurunan tajam akibat masuknya etanol impor yang menyebabkan tangki penyimpanan penuh.

"Hanya saja tetes tebunya harganya turun, karena ada etanol masuk dari luar negeri. Sehingga tangkinya mungkin full, itu maksudnya," beber Mentan.

Lebih lanjut, ia menegaskan setiap kebijakan harus menyeimbangkan kepentingan petani, pelaku usaha, dan konsumen agar semuanya mendapat manfaat secara adil.

Baca Juga: Mentan Prediksi Indonesia Capai Swasembada Pangan Desember 2025

Menurutnya, tujuan negara adalah memastikan petani tersenyum, konsumen bahagia, dan pengusaha tetap untung sehingga ekosistem pangan berjalan berkeadilan serta berkelanjutan.

Amran menambahkan, harga ideal tetes tebu seharusnya berada di kisaran Rp2.000 per kilogram, namun saat ini turun hingga Rp900 per kg.

Ia juga memastikan pemerintah akan terus memantau dinamika harga di lapangan dan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mencari solusi strategis mendukung petani tebu sekaligus menjaga stabilitas industri gula nasional.

"Bagaimana petani tersenyum tapi konsumen bahagia, pengusahanya untung. Itu keinginan negara. Tidak boleh kita korbankan satu pun. Petani, produsen, pengusahanya, konsumennya. Tiga-tiga ini harus menikmati, kita harus jaga, tiga-tiganya harus bahagia," kata Mentan.

Baca Juga: Mentan Amran Tegaskan Stok Beras Nasional 2025 Melimpah Tanpa Impor

(Sumber: Antara)

x|close