Ntvnews.id, Jakarta - Kasus bullying di SMKN 1 Cikarang Barat menggemparkan publik. Seorang siswa kelas 10 berinisial AAI (16) dikabarkan jadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya hingga mengalami cedera serius.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 2 September 2025, sekitar pukul 11.00 WIB saat jam istirahat sekolah. Menurut keterangan orang tua korban, Indra Prahasta (41), anaknya tiba-tiba dipanggil oleh sekelompok kakak kelas dan diajak menuju lapangan tak jauh dari area sekolah.
Baca Juga: Bullying di SMKN 1 Cikarang, Siswa Sampai Patah Rahang
Setibanya di lokasi, korban dipaksa jongkok dengan posisi wajah menghadap ke atas. Tak lama kemudian, sekitar 13 siswa kelas 12 bergantian memukul wajah korban.
"Mereka berjejer, ada sekitar 13 orang satu per satu yang mukulin anak saya, satu orang bisa mukul sampai delapan kali," kata Indra Prahasta, dikutip dari Instagram @wowbekasi, Jumat, 19 September 2025.
Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) (Freepik )
Baca Juga: KPAI: Awal Tahun Ajaran Baru Rentan Bullying
Akibat serangan brutal tersebut, korban harus menjalani operasi bedah mulut di rumah sakit dengan pemasangan pen pada rahang kirinya. Berdasarkan pengakuan korban, penyebab utama aksi perundungan ini lantaran dirinya bermain dan berfoto bersama siswi dari jurusan lain.
Para pelaku, yang merupakan siswa kelas 12, disebut memiliki aturan tidak tertulis yang melarang siswa junior berinteraksi dengan siswi jurusan lain. Selain melakukan kekerasan fisik, para kakak kelas juga mengancam korban agar tidak visum maupun melapor kepada orang tua.
"Saat terjadi pemukulan, para kakak kelas itu mengancam korban untuk tidak melakukan visum dan bercerita ke orang tua," bunyi keterangan lagi.