Ntvnews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya membantah aktivis yang ditahan karena kasus provokasi demo berujung rusuh pada akhir Agustus lalu, melakukan mogok makan. Hal ini dipastikan usai petugas mengecek rekaman CCTV tahanan.
Setiap makanan yang disajikan kepada para aktivis yang ditahan, dipastikan selalu habis.
"Dan makanan-makanan yang kami siapkan dari pagi, siang, sore itu selalu terkonsumsi dengan baik, tidak ada yang tersisa," ujar Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali kepada wartawan, Jumat, 19 September 2025.
Dermawan memastikan tak ada tahanan khususnya para aktivis yang melakukan aksi mogok makan. Ini diketahui dari rekaman kamera pengintai.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tegaskan Akses Besuk Aktivis Tidak Dipersulit
"Karena kami memasang seluruh sel tahanan itu menggunakan CCTV dan itu terlihat 24 jam," ucapnya.
Makanan yang dititipkan ke polisi pun, juga selalu diberikan ke tahanan aktivis. "Bahkan kalau ada keluarga pun, keluarga inti dari para tahanan yang menitipkan makanan dan melalui pemeriksaan itu kami berikan kepada mereka," jelas Dermawan.
Sebelumnya, keluarga dan pendamping hukum tersangka aktivis yang ditahan mengatakan, Syahdan Husein serta 16 aktivis lain yang ditahan, melakukan aksi mogok makan. Itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penangkapan para aktivis.
"Sejak 11 September, Syahdan sudah mogok makan. Berarti, per hari ini, sudah seminggu. Ini sebagai bentuk protesnya dia atas penangkapan seluruh aktivis," ujar Sizigia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 17 September 2025.
Menurut dia, para aktivis akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan.
"Total 16 orang juga ikut mogok makan sebagai bentuk aksi dari penangkapan ini," jelas dia.
Diketahui, sejumlah aktivis seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil) dan Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat) ditangkap setelah aksi unjuk rasa berujung kerusuhan pada akhir Agustus 2025 lalu. Mereka dituding sebagai provokator melalui unggahan di media sosial.
Baca Juga: Aktivis yang Ditahan Kasus Provokator Demo Mogok Makan, Ini Faktanya