Legislator Gerindra Rohmat Marzuki Jadi Wamenhut Gantikan Sulaiman Umar Shiddiq

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2025, 15:59
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Suasana upacara pelantikan menteri dan wakil menteri serta pimpinan lembaga hasil reshuffle jilid ke-3 Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 September 2025. ANTARA/Genta Tenri Mawangi Suasana upacara pelantikan menteri dan wakil menteri serta pimpinan lembaga hasil reshuffle jilid ke-3 Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 September 2025. ANTARA/Genta Tenri Mawangi (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) menggantikan Sulaiman Umar Shiddiq di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 17 September 2025.

Sebelum menduduki kursi Wamenhut, Rohmat dikenal sebagai Bendahara DPD Gerindra Jawa Tengah sekaligus Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Tengah. Lulusan Sarjana Kehutanan kelahiran Magelang, 11 Oktober 1980 ini, sudah berkiprah di legislatif sejak 2019 sebagai anggota DPRD Jateng.

Ia duduk di Komisi B yang membidangi perekonomian dan keuangan, termasuk sektor pertanian, perikanan, perkebunan, hingga ketahanan pangan.

Di media sosialnya, Rohmat kerap membagikan aktivitas bersama masyarakat di daerah pemilihannya, Grobogan dan Blora. Kini, ia dipercaya mendampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam merumuskan kebijakan, menjaga kelestarian hutan, hingga memastikan keadilan bagi masyarakat adat dalam pengelolaan hutan.

Baca Juga: Profil Rohmat Marzuki, Kader Gerindra yang Jadi Wamenhut

Tugas Rohmat antara lain mencakup penyusunan regulasi, pengelolaan taman nasional dan suaka margasatwa, perlindungan flora-fauna, hingga pengaturan tata guna lahan. Tantangan besar menantinya, seperti deforestasi, degradasi hutan, serta konflik lahan.

Data Kemenhut mencatat, dari total 187 juta hektare daratan Indonesia pada 2024, sekitar 95,5 juta hektare (51,1 persen) masih berhutan, dengan 87,8 juta hektare berada dalam kawasan hutan. Meski demikian, angka deforestasi netto pada 2024 masih mencapai 175,4 ribu hektare. Untuk menekannya, pemerintah melakukan reforestasi seluas 217,9 ribu hektare pada tahun yang sama.

Dalam satu dekade terakhir, rata-rata rehabilitasi hutan dan lahan di Indonesia mencapai 230 ribu hektare per tahun. Capaian ini menjadi modal penting bagi Rohmat dan jajaran Kemenhut dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia di masa mendatang.

(Sumber: Antara)

x|close