Viral Dosen UIN Malang Guling-guling di Tanah Saat Cekcok dengan Tetangga, Kampus Buka Suara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2025, 09:43
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dosen UIN Malang Guling-guling Dosen UIN Malang Guling-guling (TikTok)

Ntvnews.id, Jakarta - Aksi berguling-guling yang dilakukan Imam Muslimin, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, mendadak ramai di media sosial. Peristiwa itu ternyata berakar dari konflik pribadi dengan tetangganya dan kini berpotensi dibawa ke ranah hukum.

Imam menuturkan, insiden berguling di depan rumahnya yang berada di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Merjosari, Kota Malang, terjadi pada 7 September 2025 siang. Saat itu ia bersitegang dengan Sahara, tetangganya yang tinggal persis di samping rumah.

Malam harinya, menurut Imam, situasi semakin memanas. Rumahnya didatangi Sahara bersama sejumlah orang, termasuk pekerja dan dua sopir. Salah satu sopir bahkan membawa serta anak dan istrinya.

"Saya baru pulang dari masjid langsung dimaki-maki sampai diancam dibunuh," kata Imam dalam video beredar yang dilansir pada Rabu, 17 September 2025.

Imam mengklaim bahwa rombongan tersebut sempat masuk ke dalam rumah. Ia didorong hingga jatuh, bahkan mendapat pukulan. Beberapa barang rumah tangga pun diacak-acak.

"Ada sopirnya sampai mematahkan kayu dengan kakinya digunakan mengancam saya," tutur Imam.

Keesokan harinya, Imam bersama istrinya melapor ke Polsek Lowokwaru. Namun, laporan yang dimasukkan tidak diproses. Polisi justru menyarankan mediasi pada 9 September 2025.

"Orang Polsek malah minta ini dihentikan dan menyebut saya orang sakit," tuturnya.

Mediasi pun berlangsung antara Imam dan istrinya, Sahara, serta suaminya, Sofyan. Namun, beberapa pihak yang disebut ikut menggeruduk rumah Imam tidak hadir.

"Mediasi buntu. Pak Sofyan tak terlibat dalam perkara (penggerudukan) malah hadir," ucap Imam.

Karena merasa keberatan, Imam menolak hasil mediasi. Ia menegaskan telah menunjuk kuasa hukum untuk membawa kasus ini ke jalur hukum, sekaligus menyiapkan sejumlah barang bukti.

"Saya itu awam hukum, yang saya tahu adalah hukuman. Saya sudah menunjuk pengacara, saya serahkan ke pengacara," ujarnya.

Imam juga menyatakan telah mengundurkan diri dari jabatan pengajar, baik di program pascasarjana maupun di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang, agar bisa fokus menyelesaikan kasus ini.

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Sahara tidak berhasil. Pesan singkat tidak dibalas, panggilan telepon tidak diangkat, dan pagar rumahnya terlihat digembok meski ada motor terparkir di teras hingga malam hari.

Baca Juga: Dosen UNM Ditemukan Tewas Tergantung di Depan Poltekkes Makassar

Sikap Kampus

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang, Mohammad Walid, menyatakan bahwa kampus sudah menindaklanjuti persoalan ini. Imam tidak lagi mengajar dan sudah digantikan oleh dosen lain.

"Fakultas hanya mengurus masalah akademik, yang bersangkutan sementara ini tidak mengajar," kata Walid.

Ia menjelaskan, kewenangan terkait status kepegawaian Imam berada di bawah pascasarjana. Namun, sesuai aturan, setiap dosen pascasarjana memang diwajibkan mengampu mata kuliah di program sarjana sebanyak 6 SKS.

"Itu keharusan sesuai konteks keilmuan. Tapi sementara sudah berhenti mengajar sampai nanti siap lagi," ucap Walid.

Selain itu, pihak kampus juga mengeluarkan surat edaran kepada seluruh dosen. Aturannya melarang kegiatan perkuliahan di rumah pribadi dosen dan meminta seluruh pengajar mematuhi kebijakan tersebut.

Baca Juga: Dosen Cantik Wikwik dengan Pria Lain, Suami Temukan Video Asusila

x|close