Ntvnews.id, Lima - Otoritas Peru berhasil menangkap lima pria asal Venezuela yang diduga terlibat dalam pembunuhan staf Kedutaan Besar Indonesia di Peru, Zetro Leonardo Purba. Para pelaku disebut merupakan bagian dari geng kriminal Los Maleantes del Cono.
Menurut laporan kantor berita Peru, Andina, Minggu, 14 September 2025, penangkapan berlangsung pada Selasa, 9 September 2025. Dalam operasi tersebut, Kepolisian Nasional Peru juga menyita sepucuk pistol yang diduga kuat digunakan untuk menembak korban.
Stasiun televisi Canal N mengabarkan bahwa hasil pemeriksaan balistik menunjukkan peluru dari senjata yang disita identik dengan proyektil yang ditemukan di tubuh Zetro serta di lokasi kejadian. Salah satu dari lima tersangka diketahui sebagai pemilik sepeda motor yang digunakan saat aksi penyerangan berlangsung.
Melalui media sosial, Kepolisian Nasional Peru mengumumkan pada Selasa, 9 September 2025 bahwa kelima tersangka telah ditahan. Namun, mereka tidak merinci identitas maupun kewarganegaraan para pelaku, serta belum menyatakan secara resmi hubungan mereka dengan kasus pembunuhan diplomat Indonesia itu.
Baca Juga: Menlu Sugiono Janjikan Bantuan Pendidikan bagi Anak Staf KBRI yang Gugur di Peru
"Di distrik San Martin de Porres (Lima), setelah operasi intelijen, Polisi menangkap terduga anggota geng kriminal 'Los Maleantes del Cono'. Sebuah pistol berisi peluru, lima bahan peledak, dan sekring sepanjang 15 meter disita, narkoba, 10 ponsel, dan sebuah sepeda motor juga disita," tulis polisi Peru.
Insiden tersebut terjadi di pintu masuk gedung apartemen korban di distrik Lince, Lima, ketika Zetro baru tiba menggunakan sepeda. Motif pembunuhan hingga kini masih belum jelas.
Baca Juga: Menteri Maruarar Sebut UMKM Bisa Naik Kelas dengan Kredit Program Perumahan
"Keadaan dan motif di balik viktimisasi orang ini belum diketahui, tetapi kemungkinan pembunuhan bayaran tidak dapat dikesampingkan," ujar Komisaris Kantor Polisi Lince, David Guivar, kepada stasiun TV Peru.
Diplomat berusia 40 tahun itu diketahui baru lima bulan menetap di Peru bersama keluarganya. Ia tewas pada 1 September lalu. Jenazah Zetro telah dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan oleh keluarga.