Mendikdasmen Abdul Mu’ti Jenguk Murid SMKN 1 Cileungsi Korban Atap Ambruk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Sep 2025, 14:37
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti (kanan) menjenguk sejumlah murid SMKN 1 Cileungsi yang menjadi korban luka akibat musibah atap roboh di Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Kamis (11/9/2025). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti (kanan) menjenguk sejumlah murid SMKN 1 Cileungsi yang menjadi korban luka akibat musibah atap roboh di Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Kamis (11/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjenguk para siswa SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang mengalami luka akibat insiden ambruknya atap sekolah beberapa hari lalu.

Dalam kunjungannya, Abdul Mu’ti menyampaikan belasungkawa dan mengajak para murid serta keluarganya untuk tetap tabah menghadapi musibah tersebut.

“Adik dan ibu yang sabar ya, tetap semangat. Jangan lupa berdoa ya biar diberikan kesehatan. Gapapa ya nanti sembuh, bisa praktik kerja lapangan (PKL) lagi ya. Jangan lupa doa biar diberi kesembuhan,” ujar Abdul Mu’ti di Radjak Hospital Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Selain memberikan semangat, pihaknya juga menyalurkan santunan bagi siswa yang menjadi korban. Ia menegaskan, pemerintah akan memberikan pendampingan psikososial agar para murid bisa kembali mengikuti proses belajar dengan aman dan nyaman.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Pastikan Tidak akan Ubah Kurikulum

Terkait fasilitas sekolah yang rusak, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Direktorat SMK telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk memperbaiki tiga bangunan. Proyek perbaikan tersebut akan dilakukan melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan, yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan. Pembangunan ditargetkan rampung sebelum 15 Desember dengan sistem swakelola.

Baca Juga: Mendikdasmen: Banyak Anak Gak Bisa Matematika dan Baca Jam Analog

“Untuk sekolah yang rusak akan segera kami perbaiki dengan anggaran tahun 2025. Kami harapkan pada pertengahan bulan Desember tahun ini kegiatan pembangunan sudah dapat diselesaikan, sehingga anak-anak dapat belajar sebagaimana biasa,” jelas Abdul Mu’ti.

Peristiwa ambruknya atap terjadi pada Selasa, 9 September 2025 sekitar pukul 09.15 WIB, ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, termasuk sosialisasi sertifikasi keahlian kerja bagi siswa kelas 12.

Pihak sekolah melaporkan sedikitnya 30 murid mengalami luka ringan hingga sedang. Sejumlah siswa sudah mendapat perawatan, sementara lainnya masih dirawat di Radjak Hospital Cileungsi.

(Sumber: Antara)

x|close