Mendikdasmen: Banyak Anak Gak Bisa Matematika dan Baca Jam Analog

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Agu 2025, 15:47
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani (kanan) menyampaikan laporan kegiatan pada Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat pada Selasa 19 Agu Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani (kanan) menyampaikan laporan kegiatan pada Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat pada Selasa 19 Agu (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan masih banyak anak Indonesia yang kesulitan membaca jam analog akibat rendahnya kemampuan numerasi.

“Kalau jam digital masih bisa karena ada angkanya, tapi begitu jam analog dengan jarum panjang dan pendek, tidak semua anak bisa membacanya,” kata Mu'ti dalam peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN) di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat, Selasa.

Menurutnya, jam analog dapat menjadi sarana pembelajaran matematika sederhana, mulai dari pengenalan angka hingga konsep sudut. Ia menekankan pentingnya memperkuat numerasi, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah.

Selain membaca jam, Mu’ti berharap anak-anak juga mampu melakukan perkalian dasar tanpa kalkulator. “Pertanyaan empat kali empat sama dengan 16 tidak seharusnya dihitung pakai kalkulator,” tegasnya.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti Kunjungi Nusantara TV

Ia menambahkan, kemampuan numerasi bisa diasah melalui aktivitas yang menyenangkan. Karena itu, peluncuran GNN diharapkan tidak berhenti pada seremoni, melainkan menjadi gerakan bersama untuk membangun budaya numerasi sebagai bekal generasi Indonesia yang tangguh.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG) Nunuk Suryani menjelaskan, peluncuran GNN ditandai dengan peresmian Taman Numerasi di 140 sekolah di 16 provinsi dan 13 desa. Kegiatan pendukung lainnya meliputi siniar tematik Jumat Numerasi dan Bincang Numerasi, Bimtek Matematika Gembira bagi guru, hingga penerbitan panduan numerasi untuk orang tua.

Sebagai catatan, target skor PISA Indonesia dalam RPJMN 2025–2029 ditetapkan sebesar 409 untuk membaca dan 419 untuk matematika.

 

(Sumber : Antara)

x|close