Dishub DKI: 18 Lampu Lalu Lintas Rusak Akibat Ricuh Sudah Kembali Normal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Sep 2025, 13:28
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan perbaikan secara bertahap terhadap 18 lampu lalu lintas (Traffic Light/TL) di Jakarta, Senin (1/9/2025). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan perbaikan secara bertahap terhadap 18 lampu lalu lintas (Traffic Light/TL) di Jakarta, Senin (1/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa sebanyak 18 unit lampu lalu lintas (traffic light) yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat aksi kericuhan beberapa hari terakhir kini telah kembali beroperasi secara normal. 

“Per Selasa, 2 September 2025 pukul 13.00 WIB semua Traffic Light yang rusak sudah berfungsi kembali,” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, ketika dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Kamis. 

Syafrin menjelaskan bahwa proses perbaikan telah dimulai sejak Senin, 1 September 2025 secara bertahap, dengan alokasi anggaran perbaikan mencapai Rp3,9 miliar. 

Selama upaya pemulihan berlangsung, personel Dishub DKI melakukan pengaturan arus lalu lintas secara manual guna mencegah kepadatan kendaraan. 

“Total kerugian dan kebutuhan biaya perbaikannya mencapai Rp3,9 miliar,” kata Syafrin lagi. 

Lokasi Traffic Light yang Terdampak 

  • TL Matraman (Jl. Matraman – Jl. Pramuka)

  • TL Salemba Dipo (Jl. Salemba Raya – Jl. Diponegoro)

  • TL Otista 3 (Jl. Otista Raya – Jl. Otista 3)

  • TL Otista 1 (Jl. Otista Raya – Jl. Cawang Baru)

  • TL Cawang Kompor (Jl. MT Haryono – Jl. Dewi Sartika)

  • TL PGC (Jl. Raya Bogor – Cililitan – Jl. Dewi Sartika)

  • TL Pejompongan BNI

  • TL Penjernihan SPBU

  • TL Kwitang (Jl. Abdurahman Saleh – Jl. Kramat Kwitang)

  • TL Pemuda (Jl. Pemuda – Jl. Pramuka)

  • TL Senen (Jl. Senen Raya – Jl. Kwitang)

  • TL Slipi (Jl. S. Parman – KS Tubun – Gatot Subroto)

  • TL Makam Kalibata (Jl. Pasar Minggu – Jl. Kalibata)

  • TL Bandung 12 (Patung Obor/Pemuda Membangun)

  • TL Kuningan (Jl. Gatot Subroto – Jl. Rasuna Said)

  • TL TMII Jakarta Timur

  • TL Permai (Dekat pemadam)

  • TL Pospol Cilincing

Aksi demonstrasi besar-besaran dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025 di sekitar Gedung DPR RI. Tuntutan massa meliputi desakan agar parlemen dibubarkan serta protes terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Massa terdiri dari berbagai elemen masyarakat—mulai dari buruh, pekerja, hingga mahasiswa dan pelajar—yang memadati Gedung DPR dan sejumlah ruas jalan strategis di Jakarta.

Situasi memanas ketika pihak kepolisian mengambil langkah pembubaran dengan menggunakan gas air mata, yang menyebabkan demonstran menyebar ke berbagai wilayah.

Kericuhan kembali terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2025 saat ribuan buruh kembali berunjuk rasa di Gedung DPR RI sejak pagi hingga siang. Namun, menjelang sore, bentrokan pecah di sejumlah titik, seperti Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.

Baca Juga: Dishub DKI Sediakan Puluhan Kantong Parkir di Sekitar Monas untuk Perayaan HUT ke-80 RI

Pada hari yang sama, sebuah insiden tragis terjadi di Pejompongan, di mana kendaraan taktis Brimob menabrak pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia.

Aksi protes tersebut kemudian meluas ke berbagai titik di Ibu Kota, dengan massa dilaporkan merusak infrastruktur publik seperti pos polisi, rambu-rambu jalan, hingga barrier pembatas. Beberapa kendaraan bahkan dibakar massa karena dianggap berada di lokasi strategis.

Tak hanya merusak fasilitas umum, amarah demonstran juga menyasar kediaman sejumlah tokoh publik dan politisi, seperti Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Surya Utama (Uya Kuya), Nafa Urbach, hingga rumah dinas Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Tak hanya dijarah, rumah-rumah tersebut juga dicorat-coret, dan sebagian besar perabotannya digasak massa. Bahkan, pada beberapa tembok rumah anggota DPR RI ditemukan coretan protes yang ditinggalkan oleh demonstran.

Sumber: ANTARA

x|close