Arsip Foto - Menteri Kebudayaan Fadli Zon (tengah) didampingi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha dalam acara Embassy Briefing CHANDI Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat 4 Juli 2025. (ANTARA/Adimas Raditya) (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kebudayaan mengumumkan hingga saat ini sebanyak tujuh menteri bidang kebudayaan dari negara sahabat telah memastikan kehadirannya pada ajang internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (Chandi) 2025 yang akan digelar di Bali.
Negara-negara yang menterinya telah terkonfirmasi hadir meliputi Libya, Palestina, Singapura, Suriah, Tanzania, Timor Leste, dan Zimbabwe. Selain itu, beberapa Wakil Menteri bidang kebudayaan juga akan datang dari Brunei Darussalam, Kamboja, Yordania, Iran, Thailand, Uzbekistan, dan Venezuela, sementara Armenia akan diwakili oleh Duta Besar. Hadir pula perwakilan dari Bangladesh, Belarus, Belgia, Bulgaria, Siprus, Georgia, Kenya, Laos, Mongolia, Belanda, Oman, Pakistan, Rwanda, Arab Saudi, Tunisia, serta Wakil Duta Besar Korea Selatan.
"Kami berharap, Chandi 2025 dapat membawa budaya kita yang sangat kaya dan beragam ini dapat semakin terlihat dan dikenal oleh dunia," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions: Real Madrid Bakal Jumpa Liverpool
Acara internasional ini akan berlangsung pada 2-5 September 2025 di Denpasar, Bali, dengan melibatkan tidak kurang dari 40 perwakilan negara sahabat. Mengusung tema "Culture for The Future", pertemuan akan menghadirkan konferensi budaya berskala internasional di sejumlah lokasi di Denpasar.
Rangkaian kegiatan akan diawali dengan Pasar Rakyat pada 29-30 Agustus 2025 di Kuta, Badung, serta di Art Center Bali, Denpasar. Sementara itu, acara utama akan digelar pada 2-5 September 2025 di kawasan Sanur, Denpasar.
Pertemuan Chandi 2025 dirancang sebagai forum global untuk memperkuat promosi, diplomasi, serta kerja sama kebudayaan lintas negara. Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan membuka acara ini pada 3 September 2025, sebelum dilanjutkan dengan pertemuan tingkat tinggi para menteri.
Selain konferensi, agenda juga mencakup diskusi panel, plenary session, lokakarya pembuatan keris, batik, musik angklung, tari tradisional, serta pembuatan topeng, ditutup dengan pagelaran musik.
Untuk mendorong keterlibatan publik lebih luas, acara ini juga menghadirkan seminar di Universitas Udayana dan Institut Seni Indonesia Bali, serta kunjungan budaya ke Desa Panglipuran dan Green School Bali.
(Sumber : Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
