Penggunaan Galon Guna Ulang Dinilai Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Sekali Pakai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 16:03
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kemasan galon guna ulang untuk produk air minum. Kemasan galon guna ulang untuk produk air minum. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Nugraha Edhi Suyatma, seorang dosen sekaligus peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan serta SEAFAST Center di Institut Pertanian Bogor (IPB), mengungkapkan bahwa penggunaan galon guna ulang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan galon sekali pakai.

"Jadi dari aspek lingkungan, kemasan galon Polikarbonat (PC) lebih unggul dibandingkan galon Polyethylene Terephtalate (PET). Kemasan galon PC memiliki guna ulang yang lebih panjang dibandingkan galon dari PET," jelas Nugraha dalam pernyataan resminya di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa karena kemasan tersebut dapat digunakan kembali, maka galon ini tidak menimbulkan sampah dan juga dapat mengurangi kebutuhan energi yang biasanya diperlukan untuk proses daur ulang.

Pernyataan tersebut mendapat dukungan dari Kepala Klaster Kajian Pembangunan Berkelanjutan Daya Makara Universitas Indonesia (DMUI), Bisuk Abraham Sisungkunon. Ia menilai bahwa pemanfaatan galon guna ulang selaras dengan strategi pemerintah dalam mengurangi volume sampah melalui prinsip 5R, yakni Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Replant.

Upaya ini dianggap penting mengingat menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dari KLHK pada tahun 2024, timbulan sampah nasional mencapai 34,63 juta ton per tahun, dengan sampah plastik diperkirakan sebanyak 9,9 juta ton.

"Galon guna ulang bisa mengurangi sampah kemasan sekali pakai hingga 316 ton setiap tahun," katanya.

Lebih lanjut, Bisuk menjelaskan bahwa saat ini berbagai negara di dunia sedang fokus menurunkan jumlah limbah plastik yang terus menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan berpotensi merusak ekosistem. Pemerintah Indonesia sendiri telah menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan peningkatan penanganan sampah hingga 70 persen pada tahun 2025.

"Memakai galon guna ulang membantu mengurangi timbunan sampah plastik yang saat ini masih banyak tidak tertangani secara berkelanjutan. Sampah kerap dibakar, dikubur, dibuang ke air ataupun dibuang langsung ke tanah," ucap Bisuk.

Ia juga menyoroti bahwa dengan meningkatnya pemakaian galon guna ulang, penggunaan plastik virgin, yang biasa digunakan untuk memproduksi galon baru—dapat ditekan. Menurutnya, semakin banyak produsen yang memproduksi galon, maka semakin besar pula kebutuhan terhadap plastik virgin.

Menurut Bisuk, penggunaan galon guna ulang berpotensi menghindarkan pemakaian sekitar 4.152 ton plastik virgin.

(Sumber: Antara)

x|close