4,4 Juta Orang Keluar Masuk Jakarta Setiap Hari

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 14:31
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Lalu lintas. Lalu lintas. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa setiap hari sekitar 4,4 juta jiwa keluar masuk Jakarta, sementara hampir 11 juta penduduk menetap di ibu kota.

Menurutnya, angka ini menjadi tantangan besar yang harus dikelola dengan serius agar tidak menimbulkan masalah di masa depan.

"Jika tidak diatur dengan baik, hal ini bisa menjadi masalah besar di masa depan,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Kamis, 28 Agustus 2025.

Meski tingkat konektivitas transportasi di Jakarta sudah mencapai lebih dari 91 persen, jumlah masyarakat yang rutin menggunakan transportasi umum masih di bawah 24 persen. Hal ini menjadi perhatian khusus Pramono Anung.

“Saya ingin kota-kota di sekitar Jakarta ikut berkembang. Jakarta tidak bisa maju sendirian. Kalau Jakarta maju, kota penyangganya juga harus maju bersama. Karena itu, kita perlu setengah memaksa masyarakat untuk beralih ke transportasi umum agar wajah Jakarta menjadi lebih baik,” ucapnya.

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta kini berstatus sebagai daerah khusus dengan kedudukan sebagai pusat perekonomian nasional sekaligus kota global. Dalam konteks ini, kawasan Bodetabekjur memiliki peran penting dalam mewujudkan aglomerasi yang terintegrasi.

Pramono Anung <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Baca Juga: Pramono: Jakarta Harus Maju Bersama Kota Penyangga

Pramono juga melaporkan sejumlah inisiatif strategis, salah satunya pembukaan layanan Transjabodetabek untuk memperkuat integrasi transportasi antarwilayah. Upaya ini terbukti efektif karena menurut survei TomTom Traffic Index, Jakarta berhasil keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia.

Lebih jauh, Pramono menegaskan bahwa rencana besar pembangunan aglomerasi tidak hanya menyangkut mobilitas manusia, tetapi juga mencakup pengelolaan udara, air, dan limbah.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara kick off Panitia Antarkementerian/Non-Kementerian (PAK) Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Pembangunan Kawasan Aglomerasi (RIPKA) Jakarta) di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Acara tersebut turut dihadiri pimpinan daerah dari Banten, Jawa Barat, serta bupati dan wali kota se-Jabodetabekjur, yang diharapkan dapat berkolaborasi dalam mewujudkan kawasan metropolitan yang berdaya saing global.

x|close