4 Sekolah Garuda Baru Mulai Beroperasi pada 2026

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 22:45
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyampaikan bahwa empat Sekolah Garuda baru akan resmi beroperasi pada Tahun Ajaran 2026/2027, dengan lokasi di Kabupaten Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe Selatan, dan Kalimantan Utara.

Menurut Brian dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025 pembangunan sekolah unggulan tersebut merupakan bagian dari program pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Ia menjelaskan, selain empat lokasi tersebut, saat ini ada delapan Sekolah Garuda baru yang tengah dikebut pengerjaannya agar segera digunakan.

“Lokasi kedelapan sekolah itu berada di Papua Barat, Bengkulu, Palangkaraya, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Aceh, dan Gorontalo,” jelasnya.

Baca Juga: Komut Pertamina Minta RDMP Balikpapan Segera Rampung

Dengan demikian, pembangunan Sekolah Garuda baru masih kurang dari separuh target 20 sekolah yang ditetapkan pemerintah. “Sudah ada 12 atau 13 ditambah Nabire, itu maka kita akan butuh tujuh lagi untuk sekolah unggulan Garuda yang kita buat dari nol,” ujar Brian.

Selain sekolah baru, Mendiktisaintek juga mengungkapkan adanya Sekolah Garuda transformasi, yaitu sekolah unggulan yang ditingkatkan dengan standar dan parameter tertentu agar lulusannya siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terkemuka dunia.

“Kami berharap terjadi pemerataan dari sisi wilayah juga. Jadi Sekolah Garuda ada di seluruh wilayah, dan itu Bapak Presiden meminta tambahannya 80 yang transformasi,” lanjutnya.

Brian menegaskan, Sekolah Garuda transformasi tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena pemerintah hanya menambahkan proses pembinaan ekstra bagi siswa. “Tentu ini kita akan berkoordinasi dengan Kementerian Dikdasmen, karena memang sebenarnya kan pengelolaan SMA itu ada di bawah Dikdasmen. Jadi kita sebenarnya hanya menambahkan, men-top up bagian pengayaan, sehingga mereka siswa-siswi dari sini itu siap untuk bisa sekolah lanjut di kampus-kampus top dunia,” tutur Brian Yuliarto.

Baca Juga: Jonatan Christie Melangkah ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia 2025

(Sumber: Antara)

x|close