Ntvnews.id, Cilacap -Komisaris Utama dan Independen Pertamina, Mochammad Iriawan, menekankan pentingnya percepatan proyek Revamping Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur agar bisa diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada akhir 2025, sesuai target yang telah ditetapkan.
Iriawan mengaku kecewa atas keterlambatan penyelesaian proyek tersebut.
"Saya sampai sekarang masih kecewa. RDMP di Balikpapan yang janjinya akhir tahun akan diresmikan oleh Pak Presiden, sampai sekarang masih batuk-batuk,” ujar Iwan, sapaan akrab Iriawan, dalam acara Jejak Keberlanjutan Series di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Rabu, 27 Agustus 2025.
Ia menyebut seharusnya RDMP Balikpapan sudah selesai pada September atau Oktober. Untuk mempercepat penyelesaiannya, Iwan meminta Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero), Agung Wicaksono, segera berangkat ke Balikpapan. “Bapak Agung, tolong berangkat ke sana. Tekan lagi mereka di Kilang Balikpapan, kapan mau selesai? Dari tahun ke tahun begitu saja, kita malu,” katanya.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor Ditjen Binwasnaker Kemenaker, Amankan Bukti Penukaran Uang
Menurut Iwan, proyek ini sangat penting bagi Pertamina karena terkait dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya tentang ketahanan energi.
"Beliau (Presiden) bicara berapi-api bahwa 2030 kita bisa swasembada energi. Oleh sebab itu, Pertamina harus punya peta jalan untuk bisa mencapai target Net Zero Emission,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Officer I Media Communication PT Pertamina (Persero), Bagja Mahendra, menyatakan optimistis pembangunan RDMP Balikpapan rampung pada kuartal IV 2025. Hingga pekan pertama Agustus 2025, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) mencatat progres proyek telah mencapai 96,15 persen.
Bagja menambahkan, percepatan kini dilakukan pada sejumlah bagian, antara lain penyelesaian scope secondary process unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), RFCC-LPG, Propylene Recovery Unit (PRU), serta fasilitas pendukungnya. PT KPB menargetkan RFCC selesai dan beroperasi pada November 2025.
RDMP Balikpapan, dengan nilai proyek 7,4 miliar dolar AS, diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengolahan crude atau produksi kilang dari 260 ribu barel per hari (kbpd) menjadi 360 ribu barel per hari.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia, BRI Salurkan Bantuan Beasiswa bagi Pelajar
(Sumber: Antara)