Presiden Prabowo Pantau Harian Penerima Program Makan Bergizi Gratis, Kini Tembus 21 Juta Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 10:53
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin (tengah) dan Menkeu Sri Mulyani (kanan) saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Presiden Prabowo menyampikan bahwa Rumah Sakit tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai wadah pendidikan dan penelitian khususnya bagi para dokter spesialis di bidang syaraf dan otak. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym/pri. Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin (tengah) dan Menkeu Sri Mulyani (kanan) saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Presiden Prabowo menyampikan bahwa Rumah Sakit tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai wadah pendidikan dan penelitian khususnya bagi para dokter spesialis di bidang syaraf dan otak. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa dirinya rutin memantau jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) setiap hari melalui laporan jajarannya. Saat ini, angka penerima program tersebut telah melampaui 21 juta orang.

Presiden menegaskan, pengawasan langsung setiap hari dilakukan agar ia bisa segera mengetahui apabila ada hambatan di lapangan.

"Tadi malam 25 Agustus 2025, saya mendapat laporan (penerima MBG) sudah melewati 21 juta. Jadi, saya monitor setiap hari, hari ini berapa, hari ini berapa, di mana ada masalah. Jadi, saudara-saudara we can do it," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa.

Prabowo menyinggung soal MBG dalam acara tersebut untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjalankan program besar, meski awalnya diragukan banyak pihak.

"Masalah Bangsa Indonesia adalah tadi itu, masalah tidak percaya diri. Waktu saya canangkan makan bergizi untuk semua anak-anak kita, banyak yang tidak percaya, banyak yang tidak setuju, dan kalau pun setuju mereka mengira ini akan mengambil waktu 5 sampai 10 tahun, dan beberapa negara membutuhkan waktu, 5—10 tahun," ujar Presiden.

Baca Juga: Resmi Gabung Sassuolo, Eks Bintang Chelsea dan MU Ini Bakal Satu Tim dengan Jay Idzes

Ia juga mengingatkan bahwa pada 15 Agustus lalu dirinya telah melaporkan capaian MBG di hadapan para wakil rakyat.

"Tetapi saya kemarin punya kebanggaan, saya bisa berdiri di depan wakil-wakil rakyat tanggal 15 Agustus, saya melaporkan makan bergizi sampai waktu itu ke 20.400.000 penerima manfaat," kata Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia juga mampu melaksanakan program besar lain, termasuk mengatasi kekurangan tenaga medis. Saat ini, ia menyebut Indonesia masih kekurangan sekitar 140.000 dokter umum dan 70.000 dokter spesialis.

Untuk menutup kebutuhan tersebut, pemerintah menargetkan pada tahun ini membuka 148 program studi spesialis dan subspesialis di 57 fakultas kedokteran, serta mendirikan 30 fakultas kedokteran baru di berbagai perguruan tinggi.

"Pertama will (kehendak, red.) dulu, harus! Di hati kita, kalau kita punya niat, Insya Allah kita akan mencapai itu. We have the resources, we have to manage our resources. Kita nanti, kita lihat," ujar Presiden.

(Sumber : Antara)

x|close