Proyek MRT Jakarta Fase 2A, Ini Rekayasa Lalu Lintas Glodok-Stasiun Kota

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Agu 2025, 16:04
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
MRT Jakarta MRT Jakarta

Ntvnews.id, Jakarta - Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A CP203, mulai besok, Kamis, 21 Agustus 2025 hingga 12 Maret 2026 akan diterapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Glodok hingga Stasiun Kota demi mendukung kelancaran proyek transportasi massal modern ini.

"Terhitung mulai 21 Agustus 2025 jalur sepanjang rencana pembangunan MRT Jakarta dari Stasiun Glodok sampai Stasiun Kota akan dilakukan rekayasa lalu lintas," kata Plt. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo, Rabu, 20 Agustus 2025. 

Proyek yang digarap oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company-Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO) mencakup pembangunan dua stasiun bawah tanah, yakni Stasiun Glodok dan Stasiun Kota, serta terowongan sepanjang 690 meter.

Secara keseluruhan, jalur yang dibangun memiliki panjang sekitar 1,4 km, membentang dari Mangga Besar hingga Kota Tua. Sejak April 2021, rekayasa lalu lintas telah dirancang melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memastikan mobilitas warga tetap aman dan terkendali.

Berikut adalah rekayasa lalu lintas imbas pembangunan proyek MRT:

Stasiun Glodok

Stage 3.1 (Periode 21 Agustus 2025-20 September 2025)

Area konstruksi akan berada di Jalan Hayam Wuruk dengan cakupan pekerjaan, antara lain: pekerjaan arsitektur dan MEP area stasiun, pekerjaan pintu masuk (entrance) dan Cooling Tower dan Ventilation Tower (CT-VT) sisi tengah serta pekerjaan persiapan pembangunan pintu masuk (entrance) sisi timur.

Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas pada area Stasiun Glodok dari selatan (Mangga Besar) menuju ke utara (arah Kota Tua), sebelumnya berada di jalan Hayam Wuruk, dikembalikan ke Jalan Gajah Mada, dengan konfigurasi 3 lajur reguler dan 1 lajur mixed traffic bersama dengan TransJakarta di sisi kanan.

Rekayasa lalu lintas pada area Stasiun Glodok dari utara (Kota Tua) menuju ke selatan (arah Mangga Besar), yang sebelumnya berada jalan Hayam Wuruk, dialihkan ke Jalan Gajah Mada, dengan konfigurasi 2 lajur reguler dan 1 lajur mixed traffic bersama dengan Trans Jakarta di sisi kanan. Pada sisi sebelah timur Jalan Hayam Wuruk difungsikan sebagai jalan akses bagi kendaraan untuk penghuni dan pengunjung-pada bangunan-bangunan sisi timur.

Stage 3.2 (Periode 21 September 2025 hingga 12 Maret 2026)

Area konstruksi akan berada pada Jalan Hayam Wuruk, dengan cakupan pekerjaan yang merupakan lanjutan dari Stage 3.1 dengan tambahan pelaksanaan pekerjaan pintu masuk (entrance) sisi timur.

Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas pada area Stasiun Glodok menuju ke arah utara (arah Kota Tua) maupun sebaliknya ke arah selatan (arah Mangga Besar) tetap berada di Jalan Gajah Mada dengan konfigurasi yang sama dengan Stage 3.1.

Pada sisi timur Jalan Hayam Wuruk tetap difungsikan sebagai jalan akses bagi kendaraan untuk penghuni dan pengunjung pada bangunan-bangunan sisi Timur, namun terdapat pergeseran dengan konfigurasi sesuai kebutuhan area kerja konstruksi.

Stasiun Kota

Stage 6.4 (Periode 21 Agustus 2025-15 November 2025)

MRT Jakarta <b>(Instagram @mrtjkt)</b> MRT Jakarta (Instagram @mrtjkt)

Area konstruksi akan berada di sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan dan di sisi Selatan Plaza BEOS Kota Tua, dengan cakupan pekerjaan, antara lain: pekerjaan struktur, arsitektur dan MEP area stasiun, pekerjaan Cooling Tower dan Ventilation Tower (CT- VT), pekerjaan pintu masuk (entrance) sisi timur-utara dan pekerjaan struktur koridor penghubung serta pintu masuk (entrance) menuju kawasan Kota Tua.

Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas untuk umum pada area sekitar pekerjaan konstruksi Stasiun Kota tetap menggunakan konfigurasi pada rekayasa lalu lintas stage sebelumnya. Lalu lintas dari selatan (Glodok) menuju utara (arah Kota Tua) dan/atau barat (arah Pesing) tetap melalui Jalan Pancoran, Jalan Pintu Kecil, dan seterusnya. Sementara itu, lalu lintas dari utara (Kota) dan timur (Mangga Dua) menuju selatan (arah Glodok) tetap melalui Jalan Pinangsia dan Jalan Hayam Wuruk. Lalu lintas pada Jalan Pinangsia tetap diberlakukan satu arah menuju ke arah selatan (arah Glodok).

Rekayasa lalu lintas pada Jalan Pintu Besar Selatan tetap dikhususkan untuk untuk TransJakarta, penghuni dan konsumen toko di Jalan Pintu Besar Selatan. Namun, apabila terjadi kepadatan lalu lintas, terutama pada Jalan Pancoran, maka Jalan Pintu Besar Selatan akan dibuka untuk umum secara situsional.

Rekayasa lalu lintas untuk di dalam Jalan Pintu Besar Selatan pada kedua arah yang sebelumnya sisi barat, akan dialihkan ke sisi Timur, dengan konfigurasi satu lajur ke arah selatan dan satu lajur ke arah utara.

Pada sisi Barat Jalan Pintu Besar Selatan tetap difungsikan terbatas untuk akses kendaraan kecil bagi penghuni dan pengunjung bangunan-bangunan, dari arah selatan menuju ke utara.

Pada area simpang Jalan Jembatan Batu dan Jalan Pintu Besar Selatan akan terjadi penyempitan pada Jalan Jembatan Batu menjadi masing-masing 2 lajur untuk kedua arah di area simpang.

(Periode 21 Agustus 2025 hingga 15 November 2025)

Stage 6.5 (Periode 16 November 2025 hingga 15 Januari 2026)

Area konstruksi akan berada di sisi barat dan sisi timur jalan Pintu Besar Selatan dan di area sisi Selatan Plaza BEOS Kota Tua, dengan cakupan pekerjaan, antara lain: melanjutkan pekerjaan area stasiun dan penambahan pelaksanaan pekerjaan pintu masuk (entrance) sisi timur dan sisi barat..

Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas untuk umum pada area sekitar pekerjaan konstruksi Stasiun Kota tetap menggunakan konfigurasi pada stage sebelumnya.

Lalu lintas kendaraan pada Jalan Pintu Besar Selatan dari selatan (Glodok) menuju ke utara (arah Kota Tua) akan menggunakan sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan, lalu lalu lintas akan dialihkan sesuai dengan konfigurasi area pekerjaan konstruksi. Kendaraan akan keluar dari sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan.

Lalu lintas kendaraan pada Jalan Pintu Besar Selatan dari utara (Kota Tua) menuju ke selatan (arah Glodok) akan menggunakan sisi timur Jalan Pintu Besar Selatan, lalu lalu lintas akan dialihkan sesuai dengan konfigurasi area pekerjaan konstruksi. Kendaraan akan keluar dari sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan.

Pada sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan tetap difungsikan terbatas untuk kendaraan kecil bagi penghuni dan pengunjung bangunan-bangunan, dari arah selatan menuju ke utara.

Area persimpangan jalan Jembatan Batu dan jalan Pintu Besar Selatan, masih menggunakan konfigurasi yang sama dengan Stage 6.4.

 

x|close