Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terus memperkuat strategi mitigasi dalam menghadapi potensi curah hujan tinggi di musim penghujan.
Menurut Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, upaya yang dilakukan tidak hanya bertumpu pada Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), tetapi juga mencakup berbagai langkah strategis untuk melindungi warga dari risiko banjir dan genangan.
"Upaya mitigasi tidak hanya bertumpu pada teknologi modifikasi cuaca, tetapi juga dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat, optimalisasi infrastruktur pengendali banjir, serta penguatan sistem peringatan dini," kata dia dalam keterangannya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Pemprov DKI Gelar Modifikasi Cuaca 17-21 Agustus
Berbagai langkah terpadu dilakukan lintas sektor dengan melibatkan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup, serta pihak terkait.
Beberapa upaya yang terus dijalankan antara lain pembersihan dan normalisasi saluran air, pembersihan saluran, waduk, hingga optimalisasi pompa dilakukan agar aliran air tetap lancar dan tidak menimbulkan genangan.
Kemudian penguatan sistem peringatan dini, informasi berbasis data cuaca, tinggi muka air, serta potensi banjir disebarkan secara real time kepada masyarakat agar lebih sigap dalam menghadapi kondisi darurat.
Baca Juga: BPBD DKI Imbau Warga Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta
Lalu, simulasi kesiapsiagaan masyarakat, pelatihan kebencanaan di tingkat RW dan kelurahan digelar secara rutin untuk memastikan warga siap melakukan evakuasi ketika diperlukan.
Pemetaan wilayah rawan banjir, dengan melakukan pemetaan detail serta menyusun rencana kontinjensi agar penanganan darurat bisa lebih cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Terakhir, masyarakat diedukasi melalui berbagai kanal, termasuk media sosial, untuk lebih waspada, menjaga kebersihan lingkungan, serta tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air.