Trump Ancam Putin dengan “Konsekuensi Berat” Jika Perang Ukraina Tak Berakhir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Agu 2025, 11:55
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ilustrasi - Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (ANTARA)

Ntvnews.id, Washington - Di Anchorage, Alaska, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan “konsekuensi yang sangat berat” jika tidak sepakat mengakhiri perang di Ukraina dalam pertemuan puncak yang dijadwalkan pekan ini.

Ketika ditanya apakah Rusia akan menghadapi dampak jika Putin menolak kesepakatan, Trump menjawab, “Ya, mereka akan menghadapinya.” Ia menegaskan, “Mereka akan menghadapi konsekuensi yang sangat serius,” saat memberikan keterangan di Kennedy Center, Washington, D.C.

Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam setelah Trump mengikuti pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah pemimpin Eropa, yang ia sebut sebagai pertemuan “sangat baik.” Menurut Trump, “Saya akan menilainya 10, Anda tahu, sangat, sangat bersahabat.”

Baca Juga: PM Anwar: Donald Trump Pastikan Hadiri KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur Oktober 2025

Pertemuan tatap muka dengan Putin di Alaska akan menjadi yang pertama di masa jabatan keduanya. Trump menyatakan, agenda tersebut kemungkinan akan membuka jalan bagi pertemuan trilateral dengan Putin dan Zelenskyy. “Ada peluang sangat besar bahwa kita akan mengadakan pertemuan kedua yang akan lebih produktif dari yang pertama, karena pertemuan pertama ini akan saya gunakan untuk mengetahui posisi kita dan apa yang sedang kita lakukan,” ujarnya.

Trump menambahkan, “Jika pertemuan pertama berjalan baik, kita akan segera mengadakan pertemuan kedua. Saya ingin melakukannya segera, dan mengadakan pertemuan antara Presiden Putin, Presiden Zelenskyy, dan saya sendiri, jika mereka bersedia.”

Meski demikian, Trump mengakui tidak menutup kemungkinan rencana itu batal. “Mungkin tidak akan ada pertemuan kedua, karena jika saya merasa tidak tepat untuk mengadakannya akibat tidak mendapat jawaban yang kami perlukan, maka kami tidak akan mengadakan pertemuan kedua,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa pertemuan Jumat mendatang lebih difokuskan untuk “menyiapkan panggung” bagi pembicaraan lanjutan, meskipun “hal-hal hebat tertentu” dapat saja dicapai.

Baca Juga: UGM Tegaskan Hormati Proses Hukum Kasus Korupsi Kakao yang Menjerat Pejabatnya

Rencana pertemuan ini sebelumnya diumumkan Trump melalui platform Truth Social pada 8 Agustus lalu. Ia menulis, “Pertemuan yang sangat dinantikan antara saya, sebagai Presiden Amerika Serikat, dan Presiden Vladimir Putin, dari Rusia, akan berlangsung Jumat depan, 15 Agustus 2025, di negara bagian Alaska.”

(Sumber: Antara)

x|close