Gerindra Bina Bupati Pati Sudewo Usai Dinilai Arogan hingga Demo Besar-besaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Agu 2025, 11:34
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Suasana sidang paripurna pembentukan panitia khusus (Pansus) hak angket menyusul aksi unjuk rasa yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya, di ruang sidang DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu, 13 Agustus 2025. Pansus yang dibentuk itu akan menyelidiki dugaan pelanggaran sumpah janji jabatan yang dilakukan Sudewo dalam kebijakan-kebijakannya sehingga menyulut kemarahan masyarakat Pati. Suasana sidang paripurna pembentukan panitia khusus (Pansus) hak angket menyusul aksi unjuk rasa yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya, di ruang sidang DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu, 13 Agustus 2025. Pansus yang dibentuk itu akan menyelidiki dugaan pelanggaran sumpah janji jabatan yang dilakukan Sudewo dalam kebijakan-kebijakannya sehingga menyulut kemarahan masyarakat Pati.

Ntvnews.id, Jakarta - Partai Gerindra membina langsung Bupati Sudewo, yang dinilai warga bersikap arogan hingga memicu aksi protes besar-besaran. 

Pengurus DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Sekretaris Jenderal Sugiono telah memberikan pembinaan langsung kepada Bupati Pati Sudewo, yang juga kader Gerindra. Pembinaan ini dilakukan setelah sejumlah warga menilai Sudewo bersikap arogan, sehingga memicu aksi protes massa pada Rabu.

"Gerindra secara internal, kebetulan karena kami juga berada di partai yang sama, itu kami lakukan. Pembinaan itu kita lakukan baik dari Pak Sekjen, Pak Sugiono, maupun melalui Ketua DPP, kami sendiri pun juga selaku ketua organisasi juga melakukan proses pembinaan," ujar Prasetyo Hadi, yang juga menjabat Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra, saat ditemui di Jakarta.

Baca Juga: Terpopuler: Bupati Pati Sudewo Diduga Terima Dana Kasus Suap, Wamendagri Apresiasi Pemprov DKI

Prasetyo menjelaskan bahwa pembinaan yang dimaksud meliputi imbauan agar setiap kader partai, terlebih yang menjabat sebagai pejabat publik, selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata di hadapan masyarakat, terutama terkait kebijakan yang berpotensi memicu reaksi publik.

"Sebagai pejabat publik apalagi juga membawa nama baik partai di situlah memang kita harus berhati-hati dan dalam perjalanannya juga kita lihat Pak Bupati juga menyampaikan permohonan maaf ya terhadap statement beliau yang mungkin itulah yang menyebabkan munculnya dinamika yang terjadi sekarang di Kabupaten Pati," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prasetyo mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra turut memantau perkembangan di Pati, khususnya setelah kebijakan Bupati Sudewo menaikkan pajak bumi dan bangunan hingga 250 persen memicu penolakan warga. Kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan.

Baca Juga: Gerindra Pantau Aksi Unjuk Rasa di Pati, Minta Bupati Dengarkan Aspirasi Warga

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo juga menyayangkan terjadinya situasi tersebut di Pati.

Pada Rabu, sekitar seratus ribu massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memenuhi jalan di depan Kantor Bupati Pati untuk menuntut Sudewo mundur dari jabatannya.

Aksi unjuk rasa sempat memanas saat Bupati Sudewo hadir untuk mendengarkan aspirasi warga. Kehadirannya justru memicu kemarahan massa yang melempari sandal dan botol plastik ke arahnya. Polisi kemudian membubarkan aksi tersebut dan menangkap 11 orang demonstran yang diduga sebagai provokator.

Baca Juga: Istana Ungkap Belum Dapat Laporan soal Korban Jiwa Demonstrasi di Pati

(Sumber: Antara)

x|close