Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa ia belum menerima laporan resmi yang mengonfirmasi adanya korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil dalam aksi demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Kalau berkenaan dengan informasi ada yang meninggal, mungkin perlu kita klarifikasi kembali, kita pastikan supaya tidak terjadi simpang siur," ujarnya saat meninjau persiapan perayaan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.
Prasetyo, yang juga merupakan Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pihaknya masih perlu melakukan klarifikasi ulang terkait kebenaran kabar tersebut.
Baca Juga: Soal Unjuk Rasa di Pati, Istana: Presiden Prabowo Menyayangkan
“Kami juga terus meminta laporan ke pihak terkait mengenai kebenaran informasinya dan yang kami dapatkan informasinya," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa informasi yang diterima beberapa waktu lalu belum menemukan adanya fakta korban meninggal dunia.
"Informasi yang kami terima beberapa waktu lalu menyebut belum ditemukan atau tidak ada laporan adanya warga yang meninggal dunia,” ujarnya.
Prasetyo menambahkan, pemerintah secara berkelanjutan meminta laporan dari pihak-pihak terkait untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu, yang bertujuan menuntut Bupati Pati Sudewo turun dari jabatannya, awalnya berlangsung tertib. Namun, situasi berubah menjadi ricuh dan berujung pada tindakan anarkis, seperti perusakan pagar, pembakaran mobil, dan perusakan kaca kantor bupati.
Kericuhan diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, dimulai dengan pelemparan botol air mineral ke arah aparat, diikuti dengan pelemparan benda-benda lain yang membahayakan.
Baca Juga: Polda Jateng: Tidak Ada Korban Tewas di Demo Pati
Meskipun aparat berusaha menenangkan massa, eskalasi situasi memaksa petugas menembakkan gas air mata sehingga sebagian peserta aksi membubarkan diri.
Sebagian massa tetap bertahan dan melakukan perusakan terhadap fasilitas milik Pemerintah Kabupaten Pati di kompleks Pendopo Kabupaten di Jalan Tombronegoro, yang mengakibatkan kaca jendela pecah.
Di lokasi lain, sebuah mobil ditemukan terbalik dan terbakar di Jalan Dokter Wahidin, Pati.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menegaskan bahwa hasil pengecekan di sejumlah rumah sakit tidak menemukan adanya korban jiwa. Namun, 34 peserta aksi mengalami luka, sebagian besar karena sesak napas akibat gas air mata, dan sudah diperbolehkan pulang. Selain itu, tujuh anggota polisi juga mengalami luka dalam insiden tersebut.