Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana menyampaikan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 11 Agustus 2025 telah mencapai Rp8,2 triliun. Ia menargetkan hingga akhir bulan ini angka tersebut dapat meningkat menjadi Rp10 triliun hingga Rp11 triliun.
Dari realisasi tersebut, BGN telah membentuk 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia, meliputi 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan.
"Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta, dan InSya-Allah akan mendekati angka 20 juta," ujar Dadan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa malam, usai melaporkan perkembangan pelaksanaan MBG kepada Presiden Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, anggaran sebesar Rp8,2 triliun tersebut digunakan untuk mengintervensi asupan gizi anak-anak sekolah serta ibu hamil di berbagai daerah. BGN menargetkan pada akhir Agustus 2025 jumlah SPPG aktif dapat mencapai 8.000 unit, terutama yang dibiayai APBN, dengan jumlah penerima manfaat mendekati 20 juta orang.
Dadan menuturkan, percepatan pencapaian target dilakukan dengan mempercepat proses verifikasi, mempersingkat administrasi, dan mengirimkan pembiayaan lebih awal.
"Sekarang ini kan para mitra ini sudah mendaftar lama ya, sudah membangun SPPG-nya, hanya kami tinggal percepat verifikasinya. Jadi, kami sudah lebih dari 2 minggu ini mempercepat proses verifikasi, mempersingkat proses administrasi, dan juga termasuk pembiayaan. Jadi, pembiayaannya kami kirim lebih awal supaya penerima manfaat bisa meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Dadan.
Baca Juga: Soal Keracunan di Sragen, Ini Respons Kepala BGN
Selain itu, BGN juga akan mempercepat pengadaan fasilitas melalui sistem elektronik e-Katalog.
"Jadi, ada nanti yang melalui e-Katalog yang dilakukan oleh BGN sendiri. Ada sebagian yang kami bebankan, atau kami mintakan bantuan dari PU untuk percepatan (pembangunan dapur MBG, red.)," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan 20 juta penerima manfaat MBG pada akhir Agustus 2025. Bahkan, menurut Presiden, target itu berpotensi tercapai lebih cepat.
"Mereka lapor ke saya, Pak ini bisa dipercepat, kemungkinan besar kita bisa mencapai angka 20 juta InSya-Allah sebelum 17 Agustus, dan sesudah itu akan naik terus, dan kita berdoa, kita berharap bulan Desember tahun ini akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat," ujar Presiden.
Meski optimistis, Presiden mengingatkan pentingnya menjaga standar pelaksanaan program, termasuk memastikan pengelola dapur MBG dan staf administrasi serta keuangan mendapatkan pelatihan yang memadai. "Dan itu butuh waktu," tambahnya.
(Sumber : Antara)