12 Hewan Lucu Ini Dibunuh Pihak Kebun Binatang, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Hewan/ Taman Margasatwa / Kebun Binatang Ilustrasi Hewan/ Taman Margasatwa / Kebun Binatang (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Para aktivis perlindungan hewan menunjukkan kemarahan besar setelah mengetahui bahwa Kebun Binatang Nuremberg di Jerman dengan sengaja mengakhiri hidup 12 ekor babun yang sehat. Pihak pengelola kebun binatang beralasan tidak memiliki kapasitas memadai untuk menampung seluruh hewan tersebut.

Dilansir dari DW, Kamis, 31 Juli 2025 dalam pernyataan resminya, manajemen kebun binatang menyebut bahwa mereka tidak memiliki alternatif lain setelah upaya relokasi ke kebun binatang lain gagal dilakukan. Upaya pengendalian kelahiran melalui kontrasepsi juga tidak berhasil menghambat pertumbuhan populasi.

Kebijakan ini sudah diumumkan sejak Februari 2024. Ketika itu, populasi babun di sana telah berkembang hingga mencapai 40 ekor, sedangkan fasilitas yang tersedia hanya mampu menampung 25 ekor.

Baca Juga: Lebaran Hari ke-3: Kebun Binatang Ragunan Dipadati Pengunjung

Akibat kelebihan jumlah, perselisihan antar hewan semakin sering terjadi, menyebabkan beberapa babun terluka.

Direktur Kebun Binatang, Dag Encke, menyatakan bahwa perluasan kandang bukanlah pilihan yang memungkinkan, begitu pula pelepasan ke alam liar.

Tuai kritik dari organisasi perlindungan hewan

Langkah tersebut memicu kecaman keras dari berbagai organisasi hak-hak hewan, yang bahkan mengancam akan menempuh jalur hukum terhadap pihak pengelola. Mereka menyebut peristiwa ini sebagai akibat dari kesalahan kebijakan internal.

"Apa yang kami khawatirkan benar-benar terjadi. Hewan-hewan sehat dibunuh karena kebun binatang menjalankan kebijakan pembiakan yang tidak bertanggung jawab selama bertahun-tahun. Menurut kami, tindakan ini dapat dihindari dan melanggar hukum," kata organisasi Pro Wildlife.

Lembaga ini termasuk salah satu dari beberapa pihak yang telah mengajukan laporan pidana terhadap kebun binatang atas dugaan pelanggaran terhadap undang-undang kesejahteraan hewan.

Christoph Maisack dari Asosiasi Hukum Jerman untuk Perlindungan Hewan (DJGT) menyatakan bahwa pembunuhan terhadap vertebrata hanya diperbolehkan bila ada alasan yang dapat dibenarkan secara hukum. Menurutnya, kelalaian dalam pengendalian populasi tidak bisa dianggap sebagai alasan yang sah.

Baca Juga: Kebun Binatang Tuai Kecaman Setelah Suntik Mati Singa

Sementara itu, Asosiasi Perlindungan Hewan Jerman (Deutsche Tierschutzbund) mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran etika besar. Mereka memperingatkan bahwa hewan-hewan lain bisa saja bernasib serupa.

"Tanggung jawab atas kesejahteraan hewan yang dipelihara dan dibudidayakan tidak berhenti ketika ruang menjadi terbatas atau ketika masalah logistik dan keuangan muncul," demikian pernyataan mereka.

Meski demikian, pihak kebun binatang bersikukuh bahwa mereka bertindak sesuai panduan. Direktur Encke mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Eropa (EAZA), yang memperbolehkan pemusnahan hewan sebagai langkah terakhir untuk menjaga keseimbangan populasi.

Sejak pengumuman tersebut, kebun binatang dihujani gelombang protes. Sejumlah aktivis bahkan melakukan aksi ekstrem dengan merantai dan merekatkan diri ke pintu masuk dan area kandang babun. Beberapa di antaranya nekat memanjat pagar demi masuk ke dalam lokasi.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa tujuh orang telah diamankan pada hari Selasa, termasuk seorang perempuan yang merekatkan tubuhnya ke tanah di area pintu masuk kebun binatang.

Menanggapi unjuk rasa tersebut, pengelola menyampaikan pernyataan resmi.

“Kami memahami bahwa banyak pihak merasa kecewa, terganggu, bahkan marah atas keputusan ini,” tulis pernyataan tersebut.

x|close