Terkuak Motif Pria Paruh Baya Lecehkan ABG 17 Tahun di Pesawat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jul 2025, 16:49
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap perempuan.Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap perempuan. Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap perempuan.Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap perempuan. (Antara/Handout/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Penyidik Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta menetapkan IM (50) sebagai tersangka pelecehan terhadap seorang remaja putri berusia 17 tahun di dalam pesawat. Motif pelaku terungkap setelah pemeriksaan intensif.

"Motif berdasarkan keterangan yang kita peroleh, bahwasannya yang bersangkutan tertarik pada korban anak sehingga kemudian memutuskan untuk melakukan dugaan tindak pidana tersebut," kata Kasatreskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono, Rabu, 16 Juli 2025.

Yandri menegaskan bahwa pelaku melakukan pelecehan secara sadar. Pelaku dan korban sempat berkomunikasi karena duduk bersebelahan.

"Iya, dilakukan dengan sadar. Sempat berkomunikasi karena mereka duduk bersebelahan sehingga memungkinkan adanya komunikasi," ucapnya.

Akibat kejadian itu, korban mengalami trauma psikologis. Polisi bekerja sama dengan pihak terkait untuk memulihkan kondisi korban.

"Untuk hasil pemeriksaan dari psikolog, bahwasanya anak korban mengalami trauma," jelas Yandri.

"Kita sudah melakukan kerja sama dengan PPD PPA Kota Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan oleh psikolog, dan kemudian kita juga bekerja sama dengan rumah sakit daerah Tangerang untuk melaksanakan visum," sambungnya.

Kasus ini terungkap setelah korban melaporkan pelecehan yang terjadi di pesawat rute Denpasar-Jakarta pada Senin, 14 Juli 2025 sekitar pukul 23.00 WIB.

"Saat berada di dalam pesawat, korban hendak melakukan swafoto ke luar jendela pesawat dan posisinya melewati terlapor. Korban pun meminta izin untuk memfoto, dan terlapor mempersilakan," jelas Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald Sipayung.

Saat korban hendak makan, pelaku membukakan alat makan korban dengan cara menggigit sendok yang terbungkus plastik. "Pada saat mengembalikan sendok, terlapor meletakkan tangannya di atas paha korban," imbuhnya.

Korban yang kaget memberi isyarat kepada tantenya, namun tidak dipahami. Ketika korban izin ke toilet, ia menangis histeris.

"Kemudian, saksi pun mengadu kepada pramugari, yang selanjutnya dipindahkan ke tempat duduk yang baru," terang Ronald.

x|close