Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjukkan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah percakapan telepon terbaru mereka yang membahas konflik Ukraina tidak menghasilkan kemajuan berarti.
Dilansir dari Reuters, Senin, 7 Mei 2025, Trump dan Putin diketahui melakukan komunikasi via telepon pada Kamis, 3 Juli 2025, membahas sejumlah isu penting, termasuk perang yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Percakapan tersebut menjadi komunikasi pertama mereka yang diketahui publik, meskipun sebelumnya mereka kerap menjalin kontak secara tertutup.
Keduanya memberikan tanggapan usai percakapan berlangsung. Putin tetap teguh pada posisinya terkait Ukraina, sementara Trump merasa kecewa dengan sikap tidak berubah dari pemimpin Rusia tersebut.
Putin Tegaskan Tidak Akan Mundur
Presiden Putin, melalui pernyataan ajudan Kremlin Yuri Ushakov, menyampaikan bahwa Moskow tidak akan mengabaikan tujuan strategisnya di Ukraina.
“Presiden kami menegaskan bahwa Rusia akan mewujudkan tujuannya, yaitu menghilangkan akar permasalahan yang menyebabkan situasi saat ini,” ujar Ushakov kepada awak media.
Baca Juga: Putin dan Trump akan Buka Pembicaraan Lewat Telepon
Ia menambahkan, “Rusia tidak akan mengorbankan tujuan tersebut.”
Meski tetap bersikukuh pada posisi awal, Putin disebut telah menyampaikan kepada Trump bahwa Rusia tetap terbuka untuk melanjutkan proses perundingan. “Presiden Putin mengatakan bahwa kami masih berupaya menemukan solusi politik yang bisa dinegosiasikan untuk mengakhiri konflik ini,” imbuh Ushakov.
Trump Kecewa dengan Sikap Putin
Sementara itu, Donald Trump mengutarakan ketidakpuasannya terhadap hasil percakapan tersebut. Dalam pernyataannya kepada wartawan, seperti dikutip AFP pada Jumat, 4 Juli 2025, Trump menyebut pembicaraan dengan Putin tidak membawa kemajuan apa pun.
“Itu percakapan yang cukup panjang, kami membahas banyak hal termasuk Iran dan juga perang di Ukraina. Dan saya tidak puas dengan hasilnya,” ujarnya.
Baca Juga: Bahlil Tawarkan Eksplorasi Migas ke Rusia, Putin Sambut Positif
Saat ditanya apakah percakapan itu mendekatkannya pada penyelesaian perang, Trump menjawab lugas, “Tidak, saya sama sekali tidak melihat adanya kemajuan.”
Ia menggambarkan isi percakapan sebagai sangat mengecewakan dan mengaku frustrasi dengan sikap Putin.
Trump: Putin Hanya Ingin Lanjutkan Kekerasan
Trump bahkan secara blak-blakan menyebut bahwa Putin hanya ingin terus melakukan kekerasan. Dalam komentarnya dari pesawat kepresidenan Air Force One, ia menyatakan, “Saya sangat tidak senang dengan percakapan saya dengan Presiden Putin. Dia ingin terus maju, terus membunuh orang, dan itu sangat buruk.”
Akibat sikap keras kepala Putin, Trump mengindikasikan bahwa ia kini mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia. Selama enam bulan terakhir, Trump sempat menahan diri dalam menjatuhkan sanksi demi memberi ruang negosiasi.
“Kami banyak membahas soal sanksi. Dan dia paham, sanksi itu mungkin saja akan diberlakukan,” tegas Trump.