Dedi Mulyadi Perlihatkan Siswa Dididik di Barak Militer: Ini Anak-Anak Hebat Masa Depan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Mei 2025, 13:54
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Ist Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membagikan momen saat puluhan siswa sedang menjalani kegiatan baris-berbaris di markas militer atau barak militer.

Seperti diketahui, Dedi Mulyani memutuskan untuk memasukkan siswa nakal seperti yang sering terlibat tawuran di Jabar untuk dimasukkan ke barak militer.

"Ini anak-anak lagi mengikuti baris-berbaris, sebentar lagi makan siang. Ayo mana nyanyinya," ucap Dedi Mulyadi dalam akun TikTok @dedimulyadiofficial, Sabtu 3 Mei 2025.

Dalam unggahan tersebut, ia mengungkapkan memasuki hari kedua anak-anak tersebut dalam kondisi sehat dan bahagia.

Baca juga: Komnas HAM Kritik Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer

"Ini anak-anak sudah selesai latihan (baris-berbaris) menuju makan siang, mereka sehat, bahagia dan dalam waktu dua hari PBB-nya sudah keren banget," jelasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Dedi Mulyadi meminta kepada masyarakat untuk memberi ruang bagi pemerintah untuk melahirkan anak-anak yang istimewa dari provinsi Jawa Barat.

"Salam untuk semuanya ini anak-anak hebat masa depan, bukan anak nakal lagi," tandasnya.

Sebelumnya, Dedi memutuskan untuk memasukkan siswa nakal seperti yang sering terlibat tawuran di Jabar, untuk dimasukkan ke barak militer.

Menurut dia, recana tersebut merupakan pendidikan karakter yang akan mulai dijalankan di beberapa wilayah di Jawa Barat yang dianggap rawan, bekerja sama dengan TNI dan Polri.

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi, Minggu, 27 April 2025.

Baca juga: Komnas HAM Kritik Dedi Mulyadi: Vasektomi Sebaiknya Tidak Dipertukarkan Dengan Bansos

Peserta program dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.

"Selama enam bulan, siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," jelasnya.

x|close