Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah tegas dan tidak biasa dalam menangani pelajar yang terlibat tawuran. Belasan siswa yang kedapatan melakukan aksi kekerasan antar pelajar diantar langsung oleh Dedi ke barak militer Resimen Armed 1 Setira Yuda Kostrad untuk menjalani pelatihan disiplin selama enam bulan.
"Ya, ini siswa-siswa sudah masuk ke mobil Resimen 1 Kostrad. Mereka akan mengikuti pendidikan dan rata-rata mereka adalah tawuran, merampok, bahkan ada yang pakai tawuran," ujar Dedi dalam video di akun TikTok pribadinya yang dilansir Kamis, 1 Mei 2025.
Salah satu orang tua siswa, yang anaknya bernama Lingga Yuda, tampak mendampingi. Dedi berharap Lingga dan siswa lain bisa berubah.
“Lingga Yuda nanti 6 bulan di komplek resimen Setira Yuda. Cocok. Mudah-mudahan anak bapak jadi tentara nanti. Pelatihan dari sekarang,” ucapnya.
Dedi juga menyoroti kasus kekerasan serius yang terjadi akibat tawuran tersebut. Salah satu korban bahkan mengalami luka parah di wajah karena sabetan celurit. Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
“Kalau mukanya hancur, perasaan muka Bupati juga hancur, saya lihat,” ucap Dedi, menunjukkan keprihatinannya.
Kepada Bupati setempat yang turut hadir, Dedi memastikan bahwa biaya perawatan korban sebesar Rp11 juta akan ditanggung pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa seluruh pelaku telah diamankan dan diserahkan untuk pembinaan di lingkungan militer.
Langkah ini, menurut Dedi, adalah bagian dari ikhtiar membentuk karakter para pelajar agar lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki masa depan yang lebih baik.
“Mudah-mudahan ke depannya bisa masuk Akademi Angkatan Darat. Akademi Angkatan Udara. Akademi Angkatan Laut. Akademi Kepolisian. IPDN. Mudah-mudahan jadi balager,” ujarnya penuh harap.
Dengan menggandeng Resimen 1 Setira Yuda Kostrad, Pemprov Jawa Barat memulai inisiatif baru yang menjadikan pembinaan semi-militer sebagai bentuk intervensi sosial untuk menangani kenakalan remaja. Langkah ini disambut baik oleh Danmen yang menerima para siswa dan siap memberikan pembinaan.