Ntvnews.id, Jakarta - Informasi ini bukan untuk menginspirasi siapa saja guna melakukan tindakan yang sama. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak seperti psikolog, psikiater, maupun mendatangi klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial NI (33), warga Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas akibat tindakan bunuh diri. Pria yang baru saja menikah ini diketahui mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Tragedi ini diduga dipicu oleh perselisihan rumah tangga, setelah sang istri kedapatan bermain TikTok. Sebelumnya, NI juga sempat mempertanyakan kepada istrinya tentang bagaimana cara mendapatkan uang sebesar Rp10 juta. Pasangan ini diketahui baru menikah selama satu minggu.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, menjelaskan bahwa jenazah korban pertama kali ditemukan oleh sang istri, Erna Apriana (19).
"Sebelumnya, korban saat makan malam pukul 22.30 Wita, korban sempat minta maaf dan mau pamit ke istrinya," kata AKP Nikolas dilansir Jumat, 2 Mei 2025.
Setelah itu, korban sempat keluar rumah, diikuti oleh istrinya untuk berbelanja. Ketika mereka kembali, sang istri memanggil korban namun tidak mendapat jawaban. Ia lalu mencari suaminya dan menemukan tubuh korban tergantung di lorong yang terletak antara rumah mereka dan rumah saudara korban.
"Istri korban terkejut dan langsung berteriak karena melihat suaminya dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali rapia warna biru, dengan posisi kaki tertekuk, ujung kaki menyentuh tanah. Sedangkan lutut tergantung", ucapnya.
Teriakan istri korban mengundang perhatian ibu korban yang langsung keluar menuju arah suara. Ia pun ikut menjerit dan memeluk tubuh anaknya yang sudah tergantung.
"Karena mendengar tangisan istri korban itulah ibu korban keluar menuju sumber suara dan langsung ikut berteriak sambil memeluk korban yang tergantung," lanjut Nikolas.
Tangisan histeris dari istri dan ibu korban menarik perhatian warga sekitar yang kemudian berbondong-bondong mendatangi lokasi. Korban segera dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Keruak sebelum dimakamkan.
"Keluarga korban (Istri dan kedua orang tuanya) menerima kematian korban dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi," tutup Nikolas.