Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan bahwa sekolah tak boleh lagi, atau ada kejadian serupa di kemudian hari soal penahanan ijazah siswa.
"Intinya gini, kami akan secara khusus berbicara dengan sekolah-sekolah swasta bahwa yang seperti ini (tahan ijazah) tidak boleh terjadi," kata Pramono usai menjadi inspektur upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Balai Kota Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025.
Pramono menjelaskan, sekolah swasta sebelumnya melakukan penahanan ijazah dikarenakan dulu masih berbayar. Sementara, para siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
"Sehingga dengan begitu tadi sekaligus sebenarnya menyambung apa yang disampaikan bahwa kok bisa? Ya tentunya karena sekolah swasta pada waktu itu kan masih berbayar, masih membayar dan rata-rata anak ini dari keluarga yang tidak mampu tidak bisa membayar," ucapnya.
Pramono Anung (ntvnews.id/ Adiansyah)
Sementara, Pramono Anung melakukan pemutihan ijazah tahap kedua dan membagikannya kepada 371 siswa di momen Hari Pendidikan Nasional, tepat hari ini.
"Dalam kesempatan ini, tadi kami juga menyerahkan pemutihan tahap kedua. Tahap pertama berjumlah 117 siswa, tadi tahap kedua telah disampaikan 371 siswa," kata Pramono.
Kemudian, Pramono menuturkan bahwa saat ini sudah ada sejumlah nama siswa yang sudah terdaftar untuk pemutihan ijazah.
"Dan sekarang ini sudah terdaftar yang akan diputihkan di tahun ini, pembiayaannya juga sudah disiapkan sejumlah 6.652 siswa," ungkap Pramono.