Ntvnews.id, Tel Aviv - Israel mintaan bantuan kepada sejumlah negara untuk menangani kebakaran hutan terparah dalam satu dekade terakhir.
Dilansir dari Times of Israel, Jumat, 2 Mei 2025, kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem pada Rabu, 30 April 2025, mendorong Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar meluncurkan upaya diplomatik besar untuk meminta bantuan internasional.
Sa’ar menghubungi lebih dari selusin negara guna meminta dukungan dalam operasi pemadaman. Kantor Sa’ar menyampaikan bahwa ia telah menghubungi menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.
Kebakaran tersebut bermula sekitar tengah hari dan dipicu oleh suhu tinggi serta kondisi kering, diperparah oleh tiupan angin kencang yang mempercepat penyebaran api di kawasan hutan pinus. Warga yang tinggal di sekitar lokasi segera dievakuasi sebagai langkah antisipasi, karena asap tebal menyebabkan langit di atas Yerusalem berubah menjadi kelabu.
Baca Juga: Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah, Ribuan Orang Dievakuasi
Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengimbau warga untuk menghindari area taman dan hutan, serta agar berhati-hati dalam penggunaan api terbuka, seperti saat menyalakan barbekyu.
Peringatan tersebut dikeluarkan menjelang Hari Kemerdekaan Israel yang jatuh pada Kamis, sebuah perayaan yang lazim dirayakan dengan piknik dan kegiatan memasak bersama di alam terbuka.
Sedikitnya 12 orang dirawat di rumah sakit pada Rabu akibat menghirup asap, sementara sekitar 10 lainnya menerima perawatan langsung di lokasi, menurut keterangan dari layanan Ambulans Magen David Adom.
Sebagaimana dilaporkan Al Arabiya, sejumlah negara mengirimkan bantuan berupa pesawat pemadam kebakaran ke Israel pada Kamis, 1 Mei 2025. Proses pemadaman masih berlangsung dan sempat menyebabkan penutupan jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.
Beberapa negara seperti Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, dan Rumania mengirim pesawat untuk membantu memadamkan kobaran api. Negara lain, termasuk Makedonia Utara dan Siprus, juga mengirimkan pesawat yang menjatuhkan air dari udara.
Baca Juga: Tolak Upaya Banding Israel, ICC Tegaskan Surat Penangkapan Netanyahu Tetap Berlaku
Otoritas Israel menyatakan bahwa pada Kamis pagi, sebanyak 10 pesawat telah aktif memadamkan api, dan delapan unit tambahan diperkirakan tiba sepanjang hari itu.
Jalan tol penghubung Yerusalem-Tel Aviv akhirnya dibuka kembali pada Kamis, setelah sehari sebelumnya dilalui api. Sejumlah pengendara dilaporkan meninggalkan kendaraannya dan melarikan diri karena panik. Pada Kamis pagi, bekas lahan terbakar terlihat jelas dari jalan raya, dengan lapisan bahan pemadam berwarna merah muda menyelimuti pepohonan dan semak yang hangus. Asap dan aroma kebakaran masih kuat tercium di udara.
Sebagai catatan, pada tahun 2010, kebakaran besar juga pernah melanda wilayah Gunung Karmel di Israel bagian utara selama empat hari. Insiden tersebut menewaskan 44 orang dan menghancurkan sekitar 12.000 hektar area, sebagian besar merupakan kawasan hutan.