Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta. ((Antara) )
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa ia akan berusaha mencari negara donor lain setelah keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menutup USAID.
"Saya baru saja ke Australia dan kami telah mendapatkan komitmen untuk mengamankan dana sebesar 130 juta dolar Australia. Meskipun nilai dolar Australia berbeda dengan dolar AS, namun setidaknya kami sudah mendapatkan komitmen tersebut.Ke depan, saya akan terus mencari sumber donor lainnya," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kamis 5 Febuari 2025.
Baca Juga : 100 Hari Prabowo-Gibran: Kemenkes Kinerjanya Paling Memuaskan
Menkes juga menjelaskan bahwa meskipun bantuan dari USAID ditahan, itu bukan berarti bantuan tersebut dihentikan sepenuhnya.
Menurut Menkes, USAID selama ini memberikan bantuan sekitar 100 juta dolar AS (hampir Rp1 triliun) untuk Indonesia, namun dana tersebut disalurkan tidak langsung ke Kemenkes, melainkan melalui pihak ketiga.
"Bantuan yang tertahan ini tentu akan berdampak, tetapi kami masih memiliki negara donor lain yang dapat memberikan dukungan," lanjutnya.
Pada tahun 2023, USAID telah menyalurkan sekitar 153 juta dolar AS untuk berbagai proyek di Indonesia, termasuk di bidang antikorupsi, perubahan iklim, pendidikan, dan kesehatan.
Baca Juga : Peringati Hari Gizi Nasional Ke-65, Kemenkes: Targetkan Pemenuhan Makanan Bergizi Anak di Keluarga
Salah satu proyek yang dibiayai oleh USAID adalah bantuan dana senilai 882.750 dolar AS (sekitar Rp13,35 miliar) untuk mendukung program vaksinasi polio yang dikelola oleh WHO di Indonesia.
Sejak tahun 2023, USAID juga telah memberikan dana lebih dari 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp48,4 miliar) untuk penanganan wabah polio dan dua putaran imunisasi nasional di Indonesia.
(Sumber Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
