Menteri Kesehatan Palestina Desak Amerika Serikat untuk Lakukan Hal Ini

NTVNews - 31 Mei 2024, 13:58
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Brigade Palestina Brigade Palestina (Istimewa)

Ntvnews.id, Tepi Barat - Menteri Kesehatan Palestina, Majed Abu Ramadan, menyerukan kepada Amerika Serikat untuk mendesak Israel agar membuka penyeberangan Rafah di Gaza, Palestina, guna memungkinkan bantuan kemanusiaan.

D ilansir dari reuters, Jumat, 31 Mei 2024.Abu Ramadan menyatakan bahwa saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa Israel akan membuka penyeberangan tersebut.

"Kami tidak memiliki petunjuk kapan mereka akan membukanya," kata Abu Ramadan kepada wartawan selama Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa.

Peta Gaza Palestina <b>(BBC)</b> Peta Gaza Palestina (BBC)

"Namun, saya berharap semua mitra dan komunitas internasional akan memberikan tekanan yang kuat, terutama dari Amerika Serikat. Mereka harus menekan dengan keras agar peluang tersebut terbuka," tambahnya.

Baca Juga:

Bahas Konflik Palestina-Israel, Menlu Retno Desak Negara Eropa Dukung Implementasi Solusi Dua Negara

Tank Israel Kembali Bombardir Zona Sipil Palestina di Rafah, 21 Orang Dilaporkan Tewas

Abu Ramadan menyatakan bahwa penutupan penyeberangan itu telah "mengkomplekskan situasi" dan menjadikannya "sangat, sangat bencana". 

Rafah adalah pintu masuk utama untuk bantuan kemanusiaan sebelum Israel meningkatkan serangan militer di perbatasan Gaza pada awal bulan ini dan mengambil kendali atas penyeberangan dari pihak Palestina.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penutupan penyeberangan tersebut telah memiliki dampak signifikan terhadap pengiriman pasokan medis penting ke Jalur Gaza. 

Abu Ramadan menyatakan bahwa lebih dari 80% bangunan di Gaza mengalami kerusakan total atau sebagian, termasuk rumah sakit dan fasilitas perawatan anak.

Baca Juga:

Israel Makin Terpojok, Prancis Siap Akui Palestina Merdeka

Kampus Bergengsi di AS Tahan 13 Mahasiswa Gegara Lakukan Aksi Bela Palestina

Dia menyebutkan bahwa banyak pasien kanker tidak dapat menerima kemoterapi dan banyak orang kehilangan anggota tubuh mereka karena kurangnya fasilitas atau peralatan medis yang memadai. 

"Dalam sektor kesehatan, lebih dari 80% bangunan kami mengalami kerusakan total atau sebagian, termasuk rumah sakit dan fasilitas perawatan anak," ungkap Abu Ramadan.

"Dampaknya sangat serius, pasien kanker dan mereka yang menderita penyakit darah terpaksa menderita karena mereka tidak dapat mengakses kemoterapi atau radioterapi. Banyak orang juga kehilangan anggota tubuh mereka karena kurangnya fasilitas medis yang memadai untuk merawat mereka," tambahnya.

TERKINI

Sidang Pemakzulan Wapres Filipina Ditunda, Kenapa?

Luar Negeri Senin, 28 Jul 2025 | 08:00 WIB

Cuap-cuap AS untuk Perdamaian Kamboja-Thailand

Luar Negeri Senin, 28 Jul 2025 | 07:55 WIB

Anomali, Puluhan Ribu Orang Mengungsi Gegara Hujan

Luar Negeri Senin, 28 Jul 2025 | 07:50 WIB

Kebakaran Mengerikan Hantam Bangunan di Bintaro Pagi Ini

Metro Senin, 28 Jul 2025 | 07:21 WIB

Penikaman Terjadi di Supermarket, Belasan Orang Terluka

Luar Negeri Senin, 28 Jul 2025 | 06:45 WIB

Ledakan Gas di Apartemen Buat 6 Orang Tewas

Luar Negeri Senin, 28 Jul 2025 | 06:05 WIB

Tragis! Innova Hantam Dua Wanita Sampai Tewas di Medan

Nasional Senin, 28 Jul 2025 | 05:53 WIB
Load More
x|close