Ntvnews.id, Cianjur - Tim pemugaran dan penelitian Situs Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Cianjur, menemukan sejumlah temuan baru berupa bahan karbon di beberapa titik teras utama yang akan diuji laboratorium untuk memastikan usia situs megalitikum tersebut.
Ketua Tim Peneliti dan Pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang, Ali Akbar, di Cianjur, Senin, 20 Oktober 2025 mengatakan pihaknya menemukan banyak bahan karbon yang akan diteliti untuk memastikan usia dari Situs Megalitikum Gunung Padang.
“Temuan dan fakta baru yang ditemukan dalam penelitian guna memastikan usia pasti dari Gunung Padang, dapat diketahui setelah dilakukan uji laboratorium terhadap bahan karbon yang ditemukan di setiap teras situs,” katanya.
Baca Juga: Pendaki Asal Tangsel Ditemukan Tewas di Gunung Munara Bogor
Ia menjelaskan, temuan tersebut akan diungkap setelah proses penelitian dan pemugaran tahap awal selesai. Para peneliti telah mendapatkan sejumlah fakta baru dari hasil ekskavasi di lima teras situs tersebut.
Hingga saat ini, lanjutnya, penggalian dilakukan di permukaan dan bawah permukaan situs. Hasil penelitian dan pemugaran, termasuk temuan baru, akan diumumkan pada akhir Oktober.
“Ada temuan baru selama proses berjalan, nanti setelah tuntas akan disampaikan ke publik termasuk usia pasti situs,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) melakukan penataan ulang atau restrukturisasi Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, untuk menampilkan bentuk asli situs seperti pada masa awal pembangunannya.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian: Galeri24 dan UBS Stabil, Antam Turun Jadi Rp2.657.000 Segram
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan, penelitian dan pemugaran dilakukan secara berkesinambungan agar hasil dari proses pemugaran dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan dengan melibatkan berbagai bidang keilmuan dan keahlian.
“Pemugaran dan penelitian dilakukan tim ahli dari berbagai bidang keilmuan terus dilakukan serta dilanjutkan hingga tuntas sesuai yang disampaikan Ketua Tim Arkeolog akan berjalan secara berkesinambungan termasuk melibatkan warga sekitar sebagai pembantu tim,” katanya.
Tahap awal penataan ulang dilakukan di bagian samping hingga teras 5 dan 4 karena area tersebut rentan longsor atau mengalami pergeseran tanah. Penataan awal ini dilakukan untuk memperkuat struktur punden berundak yang telah mengalami perubahan akibat usia dan faktor cuaca.
Baca Juga: Rekaman Mengejutkan Tunjukkan Militer AS Tembak Jatuh UFO
(Sumber: Antara)