Kebakaran Landa Ponpes di Cianjur, 2 Mobil Damkar Diterjunkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Sep 2025, 22:13
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pondok pesantren di Kecamatan Tanggeung, Cianjur, Jawa Barat, ludes terbakar diduga akibat arus pendek listrik, Senin 8 September 2025. ANTARA/Ahmad Fikri Pondok pesantren di Kecamatan Tanggeung, Cianjur, Jawa Barat, ludes terbakar diduga akibat arus pendek listrik, Senin 8 September 2025. ANTARA/Ahmad Fikri (Antara)

Ntvnews.id, CianjurKebakaran melanda sebuah pondok pesantren di Desa Margaluyu, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin 8 September 2025. Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur menurunkan dua unit mobil damkar dari Pos Sindangbarang untuk memadamkan api.

Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, menyampaikan pihaknya bersama aparat kepolisian masih meneliti penyebab kebakaran yang menghanguskan sekitar 10 kamar santri tersebut. Dugaan sementara, kebakaran dipicu arus pendek listrik.

“Petugas langsung melakukan penanganan hingga tuntas dengan dua unit mobil damkar, tidak ada korban jiwa namun 10 kamar santri nyaris rata dengan tanah diamuk ‘si jago merah’,” kata Budianto.

Usai api berhasil dipadamkan, tim damkar melakukan pendinginan untuk mencegah kemungkinan api menyala kembali dan merambat ke bangunan sekitar, termasuk rumah warga yang berdekatan dengan lokasi pesantren. Penanganan kebakaran juga dibantu warga sekitar dan pengurus pondok pesantren.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Kebakaran Food Court Fatmawati

Budianto mengimbau agar pengurus ponpes maupun warga rutin memeriksa instalasi listrik guna mencegah korsleting. Ia juga menekankan pentingnya memastikan peralatan elektronik dan kompor dalam kondisi mati ketika meninggalkan rumah.

“Saat keluar rumah pastikan juga kompor dan alat elektronik lainnya dalam keadaan mati, guna menghindari arus pendek listrik, pastikan jaringan listrik di dalam rumah dalam kondisi baik dan terawat,” ujarnya.

Saksi mata menyebut api sudah membesar ketika pertama kali terlihat di bangunan semi permanen berlantai dua tersebut. Warga bergegas memadamkan api dengan peralatan seadanya sembari menunggu kedatangan mobil pemadam. Saat peristiwa berlangsung, pondok pesantren dalam keadaan sepi karena sebagian besar santri sudah pulang dan tidak ada yang menginap.

Api dengan cepat merambat ke seluruh ruangan asrama santri.

“Sekitar 10 ruangan atau asrama santri yang ludes terbakar, kami bersama warga tidak dapat berbuat banyak karena api dengan cepat menjalar dan terus membesar, sementara alat yang digunakan hanya ember dan beberapa selang plastik,” ungkap Ili Sadili (57), warga setempat.

(Sumber: Antara)

x|close